Mari Elka Pangestu Sebut Kemampuan Indonesia Tarik Investasi Masih Tertinggal dari Vietnam

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menyebut infrastruktur Indonesia telah banyak berkembang. Walau demikian, masih tertinggal dari Vietnam dari sisi kemampuan menarik investasi dan memperdalam rantai pasok industri.

Menurut Mari, Vietnam mampu menarik investasi cukup banyak dan memperdalam supply chain selama satu tahun terakhir. Terutama menarik perusahaan besar dari Tiongkok.

"Mereka mampu menarik anchor company seperti Intel maupun perusahaan Tiongkok yang membawa rantai pasoknya. Itu yang sampai sekarang belum berhasil kita capai,” kata Mari Elka Pangestu, dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8?onomic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Kondisi ini menandakan perlunya reformasi kebijakan yang lebih konsisten dan implementatif agar Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
 

Baca juga: Rosan: 30% Investasi ke Indonesia Masuk Sektor Hilirisasi

Mari mengungkapkan, menurut survei, yang harus diperbaiki jika berkaca dengan yang dilakukan Vietnam, yakni konsistensi dari kebijakan dan implementasi dari peraturan, dan merespons terhadap ketidakpastian global. 

"Kalau ditanya apa yang harus kita perbaiki kalau kita berkaca kepada apa yang dilakukan Vietnam, mungkin pertama adalah konsistensi dari kebijakan dan implementasi dari peraturan. Ini dari berbagai macam survei yang kita lihat, itu salah satu yang penting." ucapnya.

"Kedua, di dalam melakukan respons terhadap ketidakpastian seperti yang baru-baru ini kita hadapi," katanya.

Menurut Mari Elka, keunggulan Indonesia dibanding Vietnam terletak pada ukuran pasar domestik yang besar dan tenaga kerja yang kompetitif. Namun, agar potensi itu bisa dimaksimalkan, perlu koordinasi yang kuat antar lembaga pemerintah serta kepastian hukum bagi pelaku usaha.