Menkeu Laporkan APBN Semester I 2025 Terserap untuk Pangan dan Sosial

1 July 2025 18:00

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan perkembangan ekonomi nasional dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada semester I-2025. Dalam laporannya, Menkeu menyebutkan bahwa pendapatan negara hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp1.210 triliun, tumbuh 9 persen secara tahunan (year-on-year).

Peningkatan pendapatan negara ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Hal tersebut, seperti tren kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) serta pengalihan deviden BUMN ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Sementara itu, realisasi belanja negara pada periode yang sama tercatat sebesar Rp1.407 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 0,6 persen year-on-year. Sri Mulyani menjelaskan bahwa alokasi belanja negara pada tahun ini banyak diarahkan untuk mendukung program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
 

Baca Juga: Daftar 52 BUMN yang Dilarang Danantara Ganti Direksi

Salah satu sektor utama yang mendapat porsi besar dari belanja negara adalah ketahanan pangan. Pemerintah merealisasikan anggaran sebesar Rp46,9 triliun atau 32,7 persen dari total anggaran ketahanan pangan dalam APBN 2025. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 47,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan alokasi ini diarahkan untuk mendukung berbagai inisiatif di sektor pertanian. Pemerintah mengalokasikan Rp10,3 triliun untuk subsidi pupuk, dengan total kuota subsidi mencapai 3,7 juta ton. Dampaknya, produksi beras nasional pada Januari hingga Juni 2025 meningkat 13,2 persen secara tahunan. Pemerintah juga menyuntikkan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog untuk pembelian beras dan gabah guna memperkuat cadangan pangan nasional.

Di luar sektor pangan, pemerintah juga merealisasikan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang setara dengan 7,1 persen dari total belanja negara. Per Juni 2025, program ini telah menjangkau 5,5 juta penerima manfaat, dari target keseluruhan sebanyak 17,9 juta orang. Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) yang telah terealisasi mencapai Rp1,8 miliar.

Pemerintah menargetkan perluasan program MBG hingga mencakup 82,9 juta penerima manfaat. Selain itu, membangun 30.000 SPPG di seluruh Indonesia.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)