Willy Haryono • 9 December 2025 19:03
Jakarta: Beberapa minggu lalu, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi bikin Tiongkok naik darah. Di parlemen, dia bilang kalau Tiongkok pakai kekuatan militer terhadap Taiwan sampai jadi ancaman ‘survival’ buat Jepang, Tokyo bisa mobilisasi Pasukan Bela Diri. Ini artinya, Jepang bisa ikut turun tangan secara militer, sesuai aturan keamanan baru yang disahkan tahun 2015.
Dari kacamata Beijing, itu seperti Jepang buka kartu: siap intervensi kalau ada perang Taiwan. Tiongkok langsung protes keras, tuduh Jepang ‘melanggar janji’ soal posisi Satu-Tiongkok, dan adu argumen berlanjut sampai forum-forum internasional, termasuk di PBB.
Fast forward ke akhir pekan kemarin, Kapal induk Liaoning latihan dekat Okinawa, dan Jepang kirim F-15 buat ngawasin. Kementerian Pertahanan Jepang bilang jet J-15 Tiongkok dua kali nge-lock radar kendali tembak ke F-15—gerakan yang biasanya jadi langkah sebelum menembak. Jepang protes keras, nyebut aksi itu berbahaya.
Baca Juga :