Tergiur Gaji Besar, WNI Diperbudak Jadi Operator Judol Berujung Tewas Dianiaya

30 April 2025 21:00

Rizal Sampurna warga Banyuwangi, Jawa Timur, mencoba mencari peruntungan dengan berangkat ke Kamboja pada Oktober 2024 lalu. Namun malang nasib pemuda usia 30 tahun itu, sebab malah menjadi korban eksploitasi hingga nyawanya berakhir di Negeri Khmer. 

Rizal pernah menghubungi sepupunya bahwa ia bekerja sebagai scammer dan sempat menunjukkan tangannya diborgol saat bekerja. Pesan terakhirnya pada 13 Maret lalu adalah minta didoakan agar selamat. 

"Di sana kakak saya tuh bilangnya ke saya ya bekerjanya seperti judol scam gitu," ungkap Saputri, sepupu Rizal Sampurna yang menjadi korban TPPO Kamboja.

Ketua DPR, Puan Maharani menilai tragedi yang menimpa WNI di Kamboja adalah peringatan bagi pemerintah. Pemerintah diminta tidak menutup mata atas kasus penipuan online berujung kematian itu. Menteri 

Perlindungan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding meminta kerja sama semua pihak untuk membongkar sindikat perdagangan orang. "Kita harus melakukan pawai cyber, karena mereka yang berangkat TPPO ini itu lewat online, bukan orang-orang pintar," jelas Abdul Kadir Karding.
 

Baca: Pemerintah Evakuasi 500 PMI di Kamboja

Seorang mantan pekerja judol asal Binjai mengaku pernah bekerja di Kamboja dan menyebut banyak yang tergiur bekerja di Kamboja, sebab penghasilannya besar mencapai Rp14 juta per bulan. Namun di balik iming-iming itu ada risiko besar yang harus ditanggung sampai membuat para pekerja tidak tahan minta pulang. 

Sebagai admin judi online, para pekerja biasanya ditugaskan sebagai operator untuk melayani pemain baik dalam proses penarikan dana maupun saat memasang taruhan. Ada juga yang ditempatkan sebagai operator live chat.

Sejauh ini pemerintah mengaku belum berniat menjalin kerja sama penempatan pekerja dengan Kamboja, sebab ada sejumlah aspek yang tidak dipenuhi oleh Kamboja, utamanya terkait perlindungan pekerja. 

"Di sana bisnis dikuasai oleh gangster ya. Jadi susah juga karena judi online dipegang oleh mafia, penipuan online dipegang mafia. Kita untuk dealing juga susah harus melewati polisi dan lain-lain untuk menengahi, agak ribet," jelas Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)