Penyisiran Bawah Laut Dilakukan Akibat Badan Kapal KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Bergeser

8 July 2025 17:08

Proses pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali terus berlanjut meski menghadapi berbagai tantangan. Tim gabungan menduga bahwa badan kapal telah bergeser dari titik awal akibat kuatnya arus laut. Hal itu menjadi salah satu kendala utama dalam proses pencarian, selain kondisi cuaca yang kerap memburuk dan gelombang tinggi yang menyulitkan tim penyelam.

Komando Armada II TNI AL kini mengerahkan kapal bantu hidrooseanografi dan tim penyelam guna mengoptimalkan pencarian serta mendeteksi objek yang diduga sebagai badan kapal. Observasi bawah laut juga dilakukan untuk memetakan kondisi dasar laut secara tiga dimensi, sebagai acuan bagi operasi penyelaman.
 

Baca Juga: KNKT Beberkan Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
 

“Proses itu masih berlangsung. KRI Fanildo dibantu oleh tim survei dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL saat ini sedang berada di lokasi. Kami memperluas area pencarian ke arah timur dan selatan dari titik temu yang diduga merupakan lokasi kapal,” jelas Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Selasa, 8 Juli 2025.

Ia menambahkan, pemetaan dasar laut sangat penting agar penyelaman bisa dilakukan secara akurat dan aman. Hingga saat ini, fokus pencarian masih pada evakuasi korban dan konfirmasi lokasi badan kapal yang hilang. 

Sementara itu, dari hasil pendeteksian bawah laut menggunakan teknologi side scan sonar oleh PUSHIDROSAL, ditemukan tujuh tanda referensi yang diduga kuat sebagai bagian dari KMP Tunu Pratama Jaya. Tim selanjutnya akan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) dari KRI Spica 934 untuk memastikan temuan tersebut.

Namun, pencarian masih dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem. Menurut BMKG, kondisi perairan ditandai dengan awan tebal, kecepatan angin 4–25 knot, tinggi gelombang 2,5–3,5 meter, jarak pandang 7 km, serta arus permukaan mencapai 2,4 m/s.

Operasi SAR hari keenam ini melibatkan berbagai unsur, di antaranya Basarnas, TNI AL, TNI AU, Polri, BMKG, BPBD, dan puluhan elemen potensi SAR lainnya, termasuk organisasi relawan dan nelayan setempat.





(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)