23 October 2025 20:40
Proyek pengembangan mobil nasional masih menghadapi tantangan definisi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurut pengamat otomotif, Fitra Eri, mobil seperti Maung dan Garuda saat ini belum dapat disebut produk murni dalam negeri karena komponen utamanya, termasuk penggerak, masih diimpor. Ia mengingatkan kegagalan proyek mobil nasional di masa lalu, seperti Timor (Teknologi Industri Motor Rakyat) pada akhir tahun 90an.
Fitra menegaskan bahwa ia tidak begitu mempermasalahkan definisi mobil nasional, tapi hal terpenting adalah tujuan pembuatannya. Apabila mobil dibuat hanya untuk pejabat seperti Maung MV3 yang digunakan oleh Presiden Prabowo, hal itu dapat dilakukan segera sebagai simbol kebanggaan negara. Namun, jika mobil nasional ditujukan untuk dijual kepada masyarakat luas maka perlu perhitungan yang tepat.
"Ini adalah bisnis, bukan sekadar proyek kebanggaan atau keren-kerenan," ujarnya dikutip dari Primetime News, Metro TV, Kamis, 23 Oktober 2025.
Menurutnya, proyek ini harus disiapkan agar sehat secara bisnis, yang berarti negara harus mendapatkan profit dan bukan hanya membuang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).