Dorong Investasi, Menteri Transmigrasi Hadiri Forum Bisnis di Tiongkok

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menghadiri forum bisnis dan investasi di Gezhouba Group, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Kegiatan konferensi promosi kerja sama ekonomi dan perdagangan investasi Tiongkok-Indonesia ini dihadiri oleh Deputi General Manager of China Gezhouba Group CO.,LTD, Hu Zhijun; Deputi Director Yinchang Fao, Changming; dan Section Chief Yingchang Fao, Tian Liu. 

Sejumlah pengusaha dari 10 negara sahabat seperti Tiongkok, Afrika Selatan, Laos, Nigeria, dan beberapa negara lain hadir dalam acara ini. Potensi investasi di Indonesia ditawarkan melalui tayangan video mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, dan pariwisata.

Mentrans Iftitah menyebut bahwa sebanyak lima perusahaan yang hadir telah bekerja sama dengan Indonesia. Kelimanya ingin meningkatkan skala kerja sama agar lebih besar. 

"Ada 10 negara tadi yang hadir dan mereka juga memberikan respon yang positif, bahkan meminta juga pertemuan lanjutan untuk melakukan berbagai macam kerja sama. Inilah yang kami senang pada kunjungan ke Tiongkok saat ini adalah adanya satu statement bahwa Indonesia bukan lagi marketnya Tiongkok, tetapi adalah mitra Tiongkok," jelas Mentrans.
 

Baca juga: Mentrans Lirik Padi Hibrida Tiongkok untuk Swasembada Pangan Indonesia

Di samping itu, Mentrans Iftitah menggaet calon investor lain dengan menawarkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 500.000 hektare tanah yang ramah untuk investasi. Mentrans juga memastikan birokrasi untuk investasi tidak berbelit-belit.

Kementerian Transmigrasi akan mendampingi mulai dari hulu hingga hilir, sehingga para investor tidak merasa ditinggalkan atau pergi. Tak hanya itu, Mentrans Iftitah menekankan bahwa stabilitas politik Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto stabil, bahkan Presiden disebut sangat mengutamakan dunia investasi.

Terakhir, Iftitah menawarkan kerja sama dengan menyediakan tenaga kerja lokal. Ia mengatakan banyak program pemberdayaan masyarakat, pendidikan maupun penelitian. Sehingga para investor tidak perlu khawatir dengan tenaga kerja.

"Mereka juga meyakini bahwa ke depan memberdayakan masyarakat lokal Indonesia sendiri menjadi satu kewajiban kita semua," ungkap Iftitah.