Ratusan orang berkumpul di Gerbang Rafah antara Gaza, Palestina dan Mesir. Gerbang itu dibuka bagi mereka yang hendak keluar dari Gaza akibat serangan Israel tanpa henti di wilayah yang diblokade oleh Israel dan Mesir itu.
Sekitar 400 warga pemegang paspor luar negeri akhirnya dipersilakan keluar dari wilayah Gaza yang terkepung oleh bombardir masif Israel dalam pekan terakhir.
Namun warga Palestina tidak diizinkan keluar. Sebab, Mesir mengklaim khawatir warga Palestina akan terus menjadi pengungsi dan tidak bisa kembali ke Gaza karena dilarang oleh Israel.
Momen langka dibukanya Gerbang Rafah ini juga dimanfaatkan untuk membawa warga Palestina yang terluka agar mendapatkan perawatan medis yang layak di Mesir.
Sekitar 80 korban dibawa menggunakan ambulans melewati Gerbang Rafah. Sebuah rumah sakit darurat dibangun dekat Gerbang Rafah untuk merawat para korban.
Lebih dari 8.500 warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Korban juga termasuk kaum disabilitas dan lanjut usia.
