Banjir merendam jalan nasional penghubung Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, Aceh. Akibatnya, jalan nasional lumpuh dan sejumlah kendaraan mogok karena nekat melintas. Arus lalu lintas pun hanya bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda enam. Selain merendam jalan nasional, banjir juga merendam enam desa di Kecamatan Simpang Kanan.
Banjir ini yang melanda Desa Silatong, Aceh Singkil ini disebabkan hujan deras. Ketinggian banjir mencapai 80 centimeter (Cm).
Ratusan rumah, dan berbagai fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa ikut terendam banjir. Warga berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi banjir ini.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, mengatakan peristiwa ini terjadi sejak pukul 00.30 WIB, Minggu, 11 Agustus 2024. "Akibat banjir, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Berdasarkan data sementara dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Aceh Singkil, sebanyak 531 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.299 jiwa terdampak banjir," kata Fadmi, Senin, 12 Agustus 2024.
Fadmi menjelaskan banjir terparah terjadi di Kecamatan Simpang Kanan, yang meliputi Desa Silatong, Lae Riman, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan, dan Serasah. Selain itu, Kecamatan Gunung Meriah, terutama Desa Cingkam dan Rimo, juga mengalami banjir. Kecamatan Danau Paris, Desa Situban Makmur, serta Kecamatan Kuta Baharu, Desa Samardua, turut terdampak.
"Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak. Jalan Singkil-Subulussalam, tepatnya di Desa Silatong, tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua akibat terendam banjir. Beberapa jalan antar desa juga mengalami kerusakan yang sama," jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil telah menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain itu, BPBD juga telah menyediakan perahu karet untuk membantu warga yang terisolasi.
"Saat ini kondisi air di beberapa lokasi sudah mulai surut. BPBD terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan," ungkapnya.