Kelas Menengah Kurang Mendapat Perhatian dari Pemerintah

20 June 2024 09:24

Ekonom menilai kelas menengah saat ini banyak menghadapi masalah dan kurang mendapat perhatian pemerintah. Hal itu bisa terjadi karena harga bahan pokok yang naik, sementara pendapatan masyarakat segitu-segitu saja.

Fenomena ini juga disebabkan oleh adanya kenaikan harga sejumlah bahan pangan pokok, meningkatnya inflasi, melemahnya nilai tukar Rupiah, dan masih tingginya tingkat suku bunga. Sehingga, kondisi ekonomi kelas menengah di Indonesia pada 2024 semakin tertekan.

Inflasi harga pangan membuat penghasilan warga Indonesia habis untuk makanan dan minuman. Sementara sebagian dari mereka menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 

Baca juga: Sejumlah Sektor Terdampak Pelemahan Rupiah

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic atau CORE Muhammad Faisal mengatakan kelas menengah saat ini mendapat tekanan dari kedua sisi, yakni dari sisi pendapatan yang melambat dan biaya hidup yang kian tinggi. Hal ini membuat daya beli masyarakat kelas menengah berkurang.

Pemerintah harus bisa memperhatikan masyarakat kelas menengah dari penguatan pendapatan, khususnya bagi para pekerja formal. Di sisi lain, Faisal juga menyebut pemerintah harus bisa menjaga tingkat inflasi agar harga bahan pangan masih bisa dijangkau bagi kelas menengah kelas menengah.

"Memang mengalami tekanan terutama dari dua sisi yaitu dari sisi income pendapatan mereka dan juga dari sisi biaya hidup. Saya melihat terutama yang paling besar adalah dari sisi income. Kalau kita melihat dari upah rill secara rata-rata ini mengalami penurunan hampir semua jenis sektor," ujar Faisal, baru-baru ini.

Menurut Faisal, kenaikan upah tidak sebanding dengan inflasi yang terjadi, walau nilai inflasi tidak begitu besar. "Artinya upah secara nominalnya mungkin naik bertambah, tapi ketika dikoreksi dengan inflasi ini tetap nilainya lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau periode sebelumnya," ungkap Faisal.

Faisal juga menjelaskan bahwa pemerintah perlu segera berandil dalam menentukan kebijakan dan harga. Hal itu dilakukan agar mendongkrak daya beli masyarakat.

"Ketika income mengalami kelemahan atau berkurang secara real kemudian diikuti juga dengan kenaikan berbagai macam kebutuhan hidup yang bukan hanya barang-barang yang terkait dengan inflasi, tapi juga kebijakan-kebijakan dan harga-harga yang didrive oleh pemerintah. Ini yang menyebabkan kemudian daya beli mereka mengalami penurunan inilah yang saya lihat di kelas menengah," tutur Faisal.

Era pekerja bergaji murah sudah tidak bisa diterapkan di Indonesia. Gaji pekerja harus naik untuk mencapai tingkat pendapatan per kapita yang tinggi, merata, serta menciptakan barisan kelas menengah yang kokoh. Namun, untuk itu perlu ada intervensi kebijakan pemerintah guna meningkatkan produktivitas dan keterampilan masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)