Tentara Israel kembali menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa, tidak peduli di bulan Ramadan atau tidak serangan terus dilancarkan. Hal ini menganggu para umat yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Serangan yang terbaru dan menjadi sorotan dunia, terjadi pada 4 dan 5 April kemarin. Di pertengahan bulan Ramadan, Israel menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa, tepatnya di Al Qibli Prayer Hall.
Serangan dua kali ini, pertama pada 4 April 2023 jelang tengah malam. Tentara Israel masuk ke ke dalam kompleks Al-Aqsa tanpa menjelaskan pada jemaah apa yang sedang terjadi disana.
Serangan kembali dilakukan dini hari tanggal 5 April, saat jemaah akan menjalani salat Subuh. Padahal titik serangan yang merupakan titik tempat salat utama di Masjid Al-Aqsa.
Ribuan umat islam yang berada disana bukan hanya sedang menjalankan salat, namun juga sedang beritikaf di bulan Ramadan.
Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, alasan Israel kali ini adalah adanya aksi ekstrimis ke Israel, sehingga tentara Israel perlu melakukan aksi dengan dalih menjaga status quo dan meredakan tensi serta memastikan kemanan kebebasan beribadah.
Alasan tersebut menjadi kontradiksi bagi Israel yang menyatakan adanya kebebesan beribadah, nyatanya ibadah dibatasi bahkan dibubarkan secara paksa.
Serangan israel di bulan ramadan ini pun membuat gempar dunia internasional. Mungkin Israel selama ini percaya diri dengan bekingan dari Barat, tapi menyerang ibadah di bulan suci, nampaknya membuat sejumlah negara geram.
Mulai dari Dewan Keamanan PBB yang menggelar rapat darurat pada 6 April 2023. Hal ini diajukan oleh Uni Emirat Arab dan Tiongkok karena serangan yang dilakukan Israel di bulan Ramadan.
Selain itu Liga Arab juga tidak tinggal diam, Yordania menjadi negara yang menyerukan Liga Arab mengajak Mesir dan Palestina untuk rapat koordinasi.
Indonesia dan Turki juga mengecam terhadap serangan yang dilakukan tentara Israel dan meminta negara-negar Barat untuk menekan Israel.
Rusia juga memberi peringatan terhadap Israel bahwa serangan yang dilakukan dapat memicu konflik.
Sementara itu Amerika Serikat menyebut prihatin, namun tidak memberi kecaman apapun terhadap Israel.
Selain itu Lebanon telah meluncurkan 34 roket ke Israel menyambut serangan yang dilakukan tentara Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.