26 November 2025 01:27
Silaturahmi alim ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar pada Minggu malam, 23 November 2025, menghasilkan kesepakatan bulat yang menyelamatkan posisi Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dari permintaan mundur.
Keputusan alim ulama ini menanggapi keputusan rapat pengurus Syuriah PBNU sebelumnya yang meminta Gus Yahya untuk mengundurkan diri. Pertemuan yang dihadiri lebih dari 50 kiai di Tanah Air itu menyepakati bahwa kepengurusan PBNU harus tuntas hingga masa jabatan habis, yaitu kurang lebih satu tahun lagi sampai Muktamar tahun depan.
Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori juga menyatakan bahwa pergantian kepengurusan PBNU harus sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yakni diatur dalam majelis tertinggi Muktamar Nahdlatul Ulama yang akan digelar tahun depan.
"Sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang utamanya kurang lebih 1 tahun lagi. Semuanya tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu. Semua gembleng 100% ini," jelas Asrori.
Sementara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menegaskan hasil rapat harian Syuriah yang ditetapkan pada 20 November lalu tak bisa dijadikan dasar untuk memberhentikan siapapun baik pengurus lembaga maupun mandataris. Hasil rapat harian Syuriah hanya mengikat di antar anggota Syuriah saja.
| Baca juga: PKB Ogah Terlibat Polemik Kursi Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama |