28 December 2025 11:39
Jakarta: Setiap menjelang Natal, tradisi saling bertukar hadiah menjadi pemandangan yang tak pernah absen. Meski terlihat sederhana, kebiasaan ini memiliki makna mendalam yang telah berlangsung selama berabad-abad. Bukan soal benda, tetapi nilai cinta, perhatian, dan kebersamaan.
Tradisi memberi hadiah di Natal berakar pada simbol kasih Tuhan yang diberikan kepada manusia tanpa pamrih. Pemberian hadiah menjadi wujud nyata bahwa cinta seharusnya dibagikan, bukan disimpan sendiri.
Dalam sejarah perayaan Natal, para Majus atau orang bijak dari Timur membawa persembahan emas, kemenyan, dan mur untuk bayi Yesus. Momen ini menjadi dasar berkembangnya tradisi memberi kado sebagai bentuk penghormatan dan sukacita menyambut kelahiran Sang Juru Selamat.
Hadiah, sekecil apa pun bentuknya, menunjukkan bahwa seseorang diingat dan dihargai. Ini menjadi cara sederhana untuk menjaga hubungan, terutama ketika jarak dan kesibukan membuat jarang bertemu.
Natal dikenal sebagai waktu berkumpul. Lewat hadiah, hubungan keluarga, persahabatan, atau pasangan terasa lebih hangat. Bahkan sebuah kartu ucapan pun bisa mengembalikan relasi yang sempat renggang.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memberi hadiah dapat meningkatkan rasa bahagia pada kedua belah pihak. Natal menjadi momentum yang mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tumbuh ketika dibagikan.
Tradisi bertukar kado di Natal bukanlah tentang harga atau ukuran hadiah, tetapi tentang hati dan ketulusan yang menyertainya. Natal kembali mengingatkan masyarakat bahwa memberi adalah bentuk cinta paling indah.
Sebagai momen penuh sukacita, perayaan Natal tahun ini kembali menegaskan makna berbagi sebagai inti dari kasih dan kebersamaan.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Calista Vanis)