Puncak arus mudik Lebaran 2025 resmi dimulai hari ini, Jumat, 28 Maret 2025. Berbagai skema telah disiapkan jika terjadi kemacetan panjang.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193 juta orang.
Meski terjadi penurunan, potensi kepadatan lalu lintas tetap ada. erutama di jalur utama menuju Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
Selain itu, risiko
kecelakaan juga menjadi perhatian utama. Hingga H-6 Lebaran, tercatat lebih dari 140 kecelakaan di jalur mudik. Jika melihat data tahun sebelumnya, pada 2023 terjadi 3.286 kasus kecelakaan, yang kemudian turun 8 persen pada 2024.
Dalam hal tersebut,
transportasi roda dua masih menjadi moda paling berisiko, mencatatkan 73 persen dari total kecelakaan, disusul bus (12 persen) dan mobil pribadi (2 persen). Faktor utama penyebab kecelakaan meliputi gagal menjaga jarak aman (34 persen), kurang perhatian terhadap lalu lintas (29 persen), serta kecerobohan saat berbelok (17 persen).
Menariknya, 97,3 persen kecelakaan justru terjadi di jalan dengan permukaan mulus, seperti
jalan tol, sementara hanya 2,7 persen terjadi di jalan berlubang atau rusak. Hal ini menunjukkan bahwa jalan lurus dan lengang justru bisa menjadi jebakan berbahaya, terutama bagi pengendara yang mengantuk atau melaju dengan kecepatan tinggi.
Untuk memastikan perjalanan
mudik yang aman, pemudik diimbau untuk memeriksa kondisi kendaraan, beristirahat yang cukup, mematuhi aturan lalu lintas, serta menggunakan perlengkapan keselamatan. Selain itu, pemudik juga perlu mempersiapkan rute perjalanan dan memantau informasi terkini mengenai kondisi jalan serta cuaca guna menghindari hambatan di perjalanan.
Dengan persiapan yang matang dan kewaspadaan tinggi, diharapkan seluruh pemudik dapat tiba di kampung halaman dengan aman, nyaman, dan selamat untuk merayakan Lebaran bersama
keluarga.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)
Streaming