Imbas Gempa Kamchatka, Chili Tingkatkan Potensi Tsunami ke Level Tertinggi

Setelah gempa di Rusia, beberapa negara, termasuk Chili dan Jepang, mengevakuasi warganya karena kekhawatiran tsunami. Chili, yang memiliki pengalaman buruk dengan gempa bumi dan tsunami pada tahun 2010 yang menewaskan 525 orang, menaikkan peringatan potensi tsunami ke level tertinggi.

Di Jepang, khususnya di wilayah Hokkaido, evakuasi dilakukan setelah peringatan tsunami dari Badan Meteorologi Jepang. Tsunami setinggi 60 sentimeter (cm) terdeteksi bergerak di sepanjang pantai Pasifik dari Hokkaido ke Teluk Tokyo.

Gempa berkekuatan 8,8 magnitudo di Kamchatka, Rusia, merupakan salah satu gempa terbesar dalam sejarah dunia. Pusat gempa berada 161 km di lepas pantai Kamchatka pada kedalaman 32 kilometer.

Meskipun dahsyat, Menteri Kesehatan Rusia menyatakan tidak ada korban jiwa dan cedera serius, meskipun ada beberapa orang yang terluka karena panik. Para ahli menyebutkan bahwa penduduk Kamchatka dan Kepulauan Kuril beruntung karena pusat gempa jauh dari daratan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan parah.
 

Baca: Gempa Megathrust Kamchatka Pernah Terjadi 75 Tahun Lalu

Gempa tersebut adalah yang terkuat di zona seismik Kamchatka sejak tahun 1952, ketika gempa berkekuatan 9 magnitudo menyebabkan gelombang tsunami setinggi 18 meter.

Kondisi Terkini WNI di Rusia

Pemerintah Rusia menginformasikan bahwa puluhan gempa susulan terjadi setelah gempa utama, meskipun guncangannya tidak signifikan. Para ahli memperkirakan gempa susulan masih akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, sehingga warga diminta untuk tetap waspada.

Pada hari yang sama dengan gempa, gunung berapi Kulchepskaya di Kamchatka juga meletus, memuntahkan abu hingga ketinggian 3 km.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah berkoordinasi dengan WNI di wilayah timur jauh Rusia dan tidak menemukan adanya WNI yang terdampak gempa. Jumlah WNI di wilayah tersebut per 30 Juni 2023 tercatat sebanyak 50 orang yang terdiri dari mahasiswa, pekerja migran, dan rohaniawan.