Indonesia Property Forum 2025 Diharapkan Bisa Hasilkan Solusi Pertumbuhan dan Penyerapan Properti

5 September 2025 23:38

Jakarta: Metro TV akan menggelar Indonesia Property Forum 2025 dengan tema Resilience and Emerging Together. Forum yang digelar pada 25 September mendatang akan menjadi puncak pertemuan dalam menyamakan visi antara para pelaku industri properti Indonesia dengan para pengambil kebijakan di pemerintah.

Forum ini akan menguatkan industri properti Indonesia sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Joko Suranto berharap Indonesia Property Forum 2025 bisa menghadirkan solusi untuk menggenjot pertumbuhan dan penyerapan properti Tanah Air.

"Kalau saya ingin melihat bahwa yang kita dorong ini kan adalah pertumbuhan dan penyerapan," ujar Joko, dalam program Zona Bisnis Metro TV, Jumat, 5 September 2025.

Joko mengharapkan solusi yang nyata untuk merumuskan pertumbuhan dan penyerapan. Sebab, backlog perumahan (jumlah keluarga atau rumah tangga yang belum memiliki rumah layak huni atau tinggal di hunian yang tidak memenuhi standar kelayakan) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 9,9 juta. 

"Artinya kalau kita profiling dengan benar, maka kita bisa tahu siapa mereka dan ada di mana. Sehingga, ketika itu datanya terbuka, maka properti itu bisa link and match," ujar Joko.
 

Baca: Urbanisasi Dongkrak Bisnis Kota Terpadu
 


Berdasarkan data tersebut, 72 persen backlog tercatat di wilayah perkotaan. Dengan adanya pendataan tersebut, REI bersama para pemangku kepentingan terkait bisa merumuskan skema untuk mendorong pertumbuhan dan penyerapan properti.

"Nah, dari yang ada ini pasti bisa kita dorong pertumbuhan dan bisa kita dorong penyerapan," katanya.

Selain itu, Joko berharap forum tersebut juga bisa menghadirkan solusi untuk mengakomodasi pekerja sektor informal. Sebab, REI belum menemukan skema yang pas.

"Padahal itu jumlahnya sangat banyak, sangat besar kan gitu," tutur Joko.

Pertumbuhan Single Digit


Tingginya backlog, ditambaha situasi ekonomi yang kurang baik berdampak pada menurunya pertumbuhan properti RI. Dari biasa double digit, sejak Juni 2025 pertumbuhannya hanya single digit.

"Semua kelas. Termasuk yang di atas (kelas atas)," kata Joko.

Jika dirinci, pertumbuhan properti untuk kelas atas tercatat 9,46 per Juni 2025. Sementara untuk kelas menengah bawah tercatat delapan persen.

Menurut Joko, hal ini disebabkanya adanya pergeseran kelas. Pergeseran ini paling banyak dipengaruhi maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) belakangan ini.

"Inilah yang menjadi masalah tersendiri mengenai daya beli dan (kemampuan) masyarakat untuk membeli rumah," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)