Menelisik Motif Politik di Balik Kasus Mentan

7 October 2023 10:57

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh enggan menuding ada politisasi hukum dalam kasus yang menimpa mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Partai NasDem masih percaya pada institusi penegak hukum di Tanah Air.

Hal ini disampaikan, Surya Paloh saat menjawab pertanyaan media di NasDem Tower pada Kamis 4 Oktober 2023. Surya Paloh tidak ingin berburuk sangka kepada penegak hukum dan menyerahkan kepada publik untuk membaca situasi yang ada.

Surya Paloh tetap berharap proses hukum terhadap Syahrul Yasin Limpo berjalan adil dan transparan. NasDem juga telah memerintahkan Syahrul menghadapi seluruh proses hukum.

Sementara itu pengamat politik, Ujang Komarudin menilai kasus yang menimpa Syahrul Yasin Limpo erat dengan unsur politis. Ujang melihat masih banyak pejabat lain yang juga berurusan dengan kasus korupsi namun tidak ada tindakan. Menurutnya pemerintah seharusnya tidak tebang pilih dan berlaku adil.

"Kita lihat yang disasar adalah menteri-menteri NasDem yang memang itu mengusung Anies Baswedan. Dan itu menjadi persoalan kursi ya kenapa mereka dikerjai." ungkap Ujang.

Sementara itu Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengatakan memang proses hukum penanganan perkara di Kementerian Pertanian telah berjalan, mulai dari pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi. 

Namun di perjalanan prosesnya baik saat penggeledahan hingga muncul isu yang dilontarkan Menko Polhukam Mahfud MD bahwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah tersangka banyak menimbulkan pertanyaan.

Senada dengan Ahmad Sahroni, mantan Ketua KPK Abraham Samad menilai penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian banyak kejanggalan. Sebab setelah dilakukan gelar perkara, tidak kunjung ditetapkan siapa tersangkanya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai nuansa politisasi dalam kasus penanganan perkara di Kementerian Pertanian terlihat ketika Menko Polhukam lebih dulu mengumumkan status tersangka Syahrul dibandingkan KPK. 

Hal itu pun memicu munculnya kecurigaan bahwa penegakan hukum digunakan untuk memberangus rival politik yang tak sejalan dengan pemerintah. Terlebih saat ini jelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Kasus yang menimpa Syahrul Yasin Limpo ini dinilai juga akan mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Namun Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yakin pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

Bagi Surya Paloh beberapa kesalahan yang kerap terjadi tidak selalu memberikan dampak negatif. NasDem yakin masih ada nilai positif yang didapat dari setiap masalah yang dihadapi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)