Semarang: Momen haru terekam di Mapolrestabes Semarang. Sebanyak 14 pelaku tawuran dari SMKN 4 Semarang yang diamankan Polrestabes Semarang meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing. Termasuk kepada guru mereka.
Air mata bercucuran ketika mereka sujud di depan orang tuanya. Para remaja tersebut menyesali perbuatannya.
Hal itu terjadi saat Polrestabes Semarang menggelar pertemuan yang dihadiri oleh para orang tua pelaku tawuran dan perwakilan kepala sekolah SMK kota Semarang. Pertemuan itu digelar dalam rangka memulangkan para remaja yang terlibat tawuran kepada orang tuanya.
Pertemuan itu juga menjadi kesempatan untuk meluruskan informasi yang simpang siur di tengah masyarakat mengenai peristiwa
tawuran yang diwarnai penembakan petugas terhadap pelaku tawuran di Kota Semarang pada Minggu dini hari lalu. Selain itu, untuk mengklarifikasi kepada orang tua mengenai berita liar di media sosial (medsos).
Kegiatan dipimpin oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. Didampingi Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto dan Wali Kota Semarang Hervearita Gunaryanti (mbak Ita).
Selama ini informasi yang berkembang di masyarakat meragukan terjadinya peristiwa tawuran antar geng tersebut. Mereka menilai bahwa almarhum GR, korban yang tewas, tidak pernah terlibat gangster ataupun tawuran.
Berdasarkan barang bukti hasil penyelidikan berupa rekaman CCTV, video ponsel, keterangan saksi, serta barang bukti senjata tajam yang diamankan, telah mengungkap fakta bahwa benar pada hari Minggu, 24 November 2024, dinihari, telah terjadi tawuran antara gengster Seroja dengan Tanggul Pojok di daerah Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang.