Fenomena Matahari Hibrida Hari Ini Bukan Penanda Masuknya 1 Syawal

20 April 2023 20:03

Banyak orang awam beranggapan bahwa terjadinya fenomena alam gerhana matahari hibrida pada Kamis (20/4/2023), sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadan 1444 H. Namun penilaian tersebut tidak tepat, karena penetapan 1 Syawal hanya dapat dilakukan dengan cara hisab dan rukyat, mengacu dari pergerakan bulan mengitari bumi. 

11 wilayah di Indonesia Timur terutama di Maluku dan Papua, dapat menyaksikan fenomena alam yang terbilang langka yakni fenomena matahari hibrida, pada Kamis (20/4/2023) pagi. Fenomena matahari hibrida merupakan posisi segaris antara matahari, bulan dengan bumi. 

Orang awam mengaitkan gerhana matahari hibrida dengan berakhirnya bulan Ramadan. Peneliti astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin menyatakan, fenomena matahari tersebut bukan penanda masuknya awal bulan Syawal, melainkan hanya penanda masuknya fase bulan baru atau konjungsi. 

"Kondisi segarisnya bulan dan matahari yang teramati sebagai gerhana matahari, belum memenuhi syarat untuk disebut sebagai pergantian bulan Ramadan ke Syawal. Jadi (fenomena matahari hibrida) jangan dibingungkan," jelas Peneliti astronomi dan astrofisika BRIN Thomas Djamaludin.

Pemerintah melalui Kementerian Agama dan sejumlah ormas islam, setiap tahunnya menetapkan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idulfitri melalui metode Rukyatul Hilal atau melihat bulan. Metode tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Kriteria Wujudul Hilal digunakan Muhammadiyah, sedangkan Nahdlatul Ulama dan beberapa organisasi keagamaan lain di Indonesia termasuk pemerintah menggunakan metode Rukyatul Hilal atau melihat bulan.

Perbedaan kriteria atau metode tersebut membuat penetapan 1 Syawal antara keputusan pemerintah dengan Muhammadiyah berpotensi berbeda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)