Rekam Jejak Dukungan Partai NasDem kepada Joko Widodo

17 July 2023 18:31

Jakarta: Partai NasDem dan Presiden Joko Widodo pernah sangat dekat. Lebih-lebih jelang pemilihan presiden 2014. Partai Nasdem dan Jokowi duduk di kursi pada satu meja yang sama.

Partai NasDem dan Jokowi bisa dibilang lebih dekat, ketimbang Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Partai NasDem pula yang kali pertama mendukung Jokowi untuk maju pada Pilpres 2014, ketika PDI Perjuangan masih menimbang-nimbang.

Pada akhirnya Jokowi memenangi Pilpres 2014. Menjadi Presiden. Gandeng tangan Partai NasDem dan Jokowi berlanjut pada Pilpres 2019. Jokowi menang lagi. Jokowi kembali menghuni Istana untuk kali kedua.

Namun, di penghujung periode kedua Jokowi, hubungan Partai NasDem dan Presiden merenggang. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terang mengatakan, harapan besar yang disandangkan pada Pemerintahan Jokowi belum menjadi kenyataan.

"Sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani kita nyatakan jelang 78 tahun kemerdekaan bangsa," ungkap Surya Paloh saat pidato dalam Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Gelora Bung karno, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023.

Kini, menjelang Pilpres 2024, Partai NasDem memilih berbeda pilihan politik dengan Jokowi. Itu terbukti, ketika Presiden meminta parpol menahan diri untuk tidak terburu-buru melabuhkan dukungan pada sosok tertentu, Partai NasDem justru mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan.

Relasi antara Partai NasDem dengan Jokowi makin renggang manakala Partai NasDem memilih berkoalisi dengan parpol di luar pemerintahan, yaitu PKS dan Partai Demokrat. Dua parpol, yang kerap mendapat label partai oposisi.

Banyak yang membaca, Jokowi tidak merestui dukungan Partai NasDem kepada Anies Baswedan. Sebab, Jokowi ingin presiden selanjutnya berasal dari lingkaran kekuasaan. Jokowi bahkan tegas menyatakan harus ikut cawe-cawe agar pemimpin berikut adalah sosok yang dikehendaki.

Jokowi dan pendukungnya menggunakan narasi "Keberlanjutan", sebagai argumentasi untuk melanggenggkan kekuasaan. Sedangkan Anies Baswedan dan kubu pendukungnya menggunakan narasi "Perubahan". sebagai simbol koreksi berbagai kebijakan yang perlu diluruskan.

Namun, Apel Siaga Perubahan boleh jadi membawa angin segar bagi kekuatan politik pendukung Anies Baswedan. Sejumlah elite Partai Golkar terlihat memenuhi undangan Partai NasDem menghadiri Apel Siaga Perubahan.

Tagline perubahan yang diusung koalisi pengusung Anies Baswedan sejalan dengan gerakan restorasi yang dibawa Partai NasDem.

Surya Paloh, di hadapan ratusan ribu kader di kawasan GBK, menegaskan karakter bangsa Indonesia sudah berubah. Bangsa yang sebelumnya kental dengan semangat kekitaan bergeser menjadi individualistik. Transaksional dan serba pragmatis. Pada titik itu gerakan perubahan menemukan jalannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M. Khadafi)