Sejak 7 Oktober, 60 Anggota Keluarga Ismael Haniyeh Tewas Dibunuh Israel

Pemimpin kelompok kemerdekaan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh tewas dibunuh di ibukota Iran Teheran pada Rabu dini hari waktu setempat. Hamas menyatakan serangan dilakukan oleh Zionis yang menargetkan kediaman Haniyeh di Teheran, usai Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Eskalasi rezim Zionis Israel dinilai semakin berbahaya usai membunuh Haniyeh dan seorang pengawalnya di Teheran, Iran, pada Rabu 31 Juli 2024, dini hari sekitar pukul 02.00. Serangan drone menghantam bangunan tempat Haniyeh menginap usai menghadiri pelantikan Presiden Iran. 

Hamas menyatakan pembunuhan terhadap Haniyeh merupakan tindakan pengecut dan berbahaya oleh Zionis, yang merupakan penjahat HAM serta pelanggar semua hukum dan perjanjian. Lebih lanjut Hamas menegaskan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh adalah tindakan terorisme, yang melanggar kedaulatan Republik Islam, Iran. 
 

Baca: Sepak Terjang Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Sebelumnya Haniyeh kehilangan lebih dari 60 anggota keluarganya akibat pembenuhan oleh pasukan Zionis, dalam 9 bulan terakhir. Pada Juni yang lalu, 10 anggota keluarga Haniyeh di Gaza dibunuh Israel. Pada April tepat di hari Idulfitri, Israel membunuh tiga anak beserta empat cucu Haniyeh, dengan membom mobil mereka di Gaza. 

Ismail Haniyeh mengatakan tragedi ini tidak membuat Hamas goyah dalam melawan penjajahan Israel.

Pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh terjadi kurang dari 24 jam setelah pasukan Zionis membunuh tiga orang termasuk dua anak dan 74 orang lainnya terluka dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon. 

Israel biasa mengklaim serangan itu menargetkan basis kelompok perjuangan Hizbullah. Zionis juga tak henti membombardir Gaza, Palestina. Termasuk di Khan Younis, di mana tim menemukan sedikitnya 42 jenazah warga korban serangan Israel, usai pasukan Zionis mundur dari Khan Younis. Para Korban ditemukan di bawah runtuhan dan jalanan.