Pertambahan Utang Tidak Seirama dengan Pertumbuhan Ekonomi

21 December 2023 17:33

Jakarta: Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pertambahan utang negara tidak selalu seirama dengan pertumbuhana ekonomi nasional. Sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi nasional selalu berada di kisaran lima persen saja.

"Utang ini semakin tidak berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi utangnya naik signifikan, pertumbuhan ekonominya naik dan turun di kisaran lima persen," ujar Bhima, Kamis, 21 Desember 2023.

Jika dilihat secara keseluruhan, Bhima melihat kesalahannya pada upaya pemerintah dalam menerbitkan surat utang. Pemerintah terlalu agresif menerbitkan surat utang dalam sembilan tahun terakhir.

"Porsinya 88 persen dari total utang pemerintah bentuknya adalah surat utang," ujarnya.

AKibatnya, imbal hasilnya jauh melebihi deposito. Bahkan surat utang yang diterbitkan pemerintah melebihi negara lain di Asia Tenggara. Imbasnya menyedot likuiditas dari perbankan.

"Investor yang tadinya mau masuk ke sektor ril jadi memparkirkan dananya di surat utang pemerintah," katanya.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan posisi utang Indonesia sebesar Rp8.041 triliun hingga akhir November 2023. Naik tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp7.950 triliun. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)