12 November 2024 16:21
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus terjadi secara fluktuatif. Para pengungsi mengeluhkan minimnya air bersih untuk kebutuhan minum dan mandi.
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki terus terjadi secara intens. Terbaru padi ini sudah terjadi tujuh kali erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 3.500 di atas puncak. Erupsi disertai bunyi dentuman dan suara gemuruh dan guguran lava ke arah barat laut.
Aliran lava mulai mengarah ke permukiman warga Wolorona, Desa Hokeng Jaya dan Desa Persiapan Padang Pasir. Pos pemantau Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki serta sektoral 9 kilometer.
Di tengah aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki secara fluktuatif, para pengungsi kesulitan mencari air bersih serta toilet yang layak selama di pengungsian.
Seperti warga yang melakukan pengungsian mandiri di Desa Pululera, Kecamatan Wulung Gintang, Kabupaten Flores Timur. 40 tenda didirikan secara swadaya dan belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Air bersih dan toilet untuk kebutuhan memasak, mencuci dan mandi masih kekurangan. 700 KK yang mengungsi hanya memiliki satu toilet darurat. Aliran listrik di tenda darurat mandiri tersebut belum tersedia.
Selain kesulitan memperoleh air bersih, sebagian warga mulai mengalami penyakit pernapasan, demam dan juga gatal-gatal. Para pengungsi di tempat pengungsian mandiri ini berharap bantuan langsung dari pemerintah.