Nasional • 15 days ago
Kemarau panjang memicu terjadinya krisis air bersih di sejumlah daerah. Kesulitan mendapatkan air bersih ini dirasakan warga di Polewali Mandar, Bulukumba, dan Grobogan.
Memasuki puncak musim kemarau, warga Bajowe Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kesulitan mendapatkan air bersih. Hampir semua sumur milik warga mengering akibat tidak adanya turun hujan.
Warga hanya mengandalkan bantuan dari perusahaan daerah air minum setempat. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Warga mengaku sudah kesulitan mendapatkan air bersih sejak tiga bulan terakhir. Warga berharap pemerintah setempat bisa membangun saluran air, sehingga mereka tidak kesulitan air lagi saat musim kemarau tiba.
Kesulitan air bersih juga dirasakan warga di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Untuk mendapatkan air bersih, warga mengambilnya dari kantor desa setempat. Warga terpaksa mengambil air di kantor desa karena sumur di rumah mereka sudah mongering.
Warga biasanya mengambil air pada sore hari setelah pegawai kantor kelurahan selesai bekerja. Warga mengaku sumur di rumah mereka mengering sejak tiga bulan terakhir.
Di Grobogan, Jawa Tengah, krisis air bersih dialami warga di 95 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Untuk membantu warga mendapatkan air bersih, sebanyak 600 ribu liter air bersih disalurkan di 120 titik.
Salah satu lokasi paling parah dilanda kekeringan terjadi di Desa Ngaben Rejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Warga pun berbondong-bondong datang saat truk tangki pengangkut bantuan air bersih tiba, termasuk bantuan air bersih dari Partai NasDem.
Sejak tiga bulan terakhir, warga kesulitan air bersih hingga ada yang harus membeli air ke pedagang air keliling dengan harga Rp120 ribu untuk keperluan dua minggu. Sementara warga yang tidak mampu membeli air harus mencari sumber air yang jaraknya sekitar tiga kilometer.