28 December 2025 22:07
Pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya akhir November lalu, sejumlah kecamatan mengalami krisis air bersih. Sumur-sumur warga tercemar lumpur sehingga air menjadi keruh dan tak layak konsumsi.
Merespons kondisi tersebut, Polres Pidie Jaya bersama Brimob Polda Aceh mengerahkan armada khusus berupa mobil water treatment (pengolahan air) berteknologi tinggi ke wilayah terdampak. Berbekal teknologi penyaringan modern, mobil ini tak hanya menyediakan air untuk kebutuhan mencuci, tetapi juga mampu mengolah air payau menjadi air bersih yang memenuhi standar kesehatan dan aman dikonsumsi.
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, mengatakan layanan air bersih ini terus bergerak jemput bola mendistribusikan bantuan ke titik-titik terparah setiap harinya.
"Setiap hari kami menerjunkan personel secara bergantian untuk menjaga stamina. Selain itu, kami menyiagakan dapur umum lapangan Brimob dengan kapasitas 300 porsi per hari, serta menyuplai air bersih dari mobil water treatment untuk kebutuhan masyarakat," ujar AKBP Ahmad Faisal Pasaribu.
Kehadiran mobil pengolahan air ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. Pasalnya, jaringan PDAM belum berfungsi optimal, sementara sumur warga masih kotor dan berbau.
"Selama sebulan ini, masyarakat Desa Gelanggang sangat mengharapkan air bersih. Mayoritas warga di sini bergantung pada PDAM, sementara sumur kami tertimbun longsor dan lumpur. Jadi, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan air bersih dari Pak Kapolda dan Polri," ungkap Anwar, salah satu warga terdampak.
Layanan mobil water treatment yang telah beroperasi hampir satu bulan ini merupakan respons cepat Polri dalam memenuhi kebutuhan dasar warga. Polri memastikan layanan ini akan terus berjalan hingga kondisi sanitasi dan pasokan air warga benar-benar pulih pascabanjir.