Meningkatkan Motivasi Kerja sebagai Bagian Dari Ibadah

Dalam ajaran Islam, bekerja bukan sekadar aktivitas mencari nafkah, melainkan bentuk ibadah yang terus-menerus berlangsung. Konsep ini berasal dari pemahaman bahwa manusia diciptakan bukan hanya untuk beribadah dalam arti ritual semata, tetapi juga untuk terus berproses dalam penghambaan kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.  

Ayat dalam Al-Qur'an yang berbunyi "Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya'budun" (Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah) sering dimaknai sebatas ritual keagamaan seperti salat, puasa, dan haji. 
 

BACA : Pemprov Sumut Buka 40 Posko Aduan THR

Namun, dalam kajian yang lebih dalam, kata liya'budun dalam ayat tersebut berbentuk fi’il mudhari (kata kerja yang menunjukkan aktivitas berkelanjutan). Artinya, ibadah dalam Islam bukan hanya tujuan akhir, tetapi proses yang tiada henti, termasuk dalam dunia kerja.  

Ketika seseorang bekerja dengan niat ibadah, maka usaha yang dilakukan bukan hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah. Konsep ini sejalan dengan doa yang dibaca dalam duduk di antara dua sujud: warzuqni (berilah aku rezeki). 

Doa ini seharusnya mendorong seseorang untuk berusaha dengan sungguh-sungguh mencari rezeki yang telah Allah sediakan, bukan sekadar menunggu keberuntungan turun dari langit.  

(Zein Zahiratul Fauziyyah)