21 August 2025 15:55
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan ada di level 3% (yoy) atau lebih rendah daripada proyeksi sebelumnya. Ramalan melambatnya pertumbuhan ekonomi global tersebut diakibatkan oleh implementasi tarif timbal balik (resiprokal) oleh Amerika Serikat (AS) di berbagai negara.
"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu sekitar 3%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Periode Agustus 2025, Rabu, 20 Agustus 2025.
Perry menjelaskan perekonomian dunia melemah sejalan dengan meluasnya implementasi tarif resiprokal Amerika Serikat. Sejak 7 Agustus 2025, tarif resiprokal Amerika Serikat meluas dari 44 negara menjadi 70 negara dengan tarif kepada sebagian negara seperti India dan Swiss lebih tinggi daripada pengumuman semula.
"Implementasi tarif resiprokal Amerika Serikat menimbulkan risiko akan semakin melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia," jelas Perry.
| Baca Juga: Tarif AS Diyakini Tak Berdampak Besar bagi Ekonomi Indonesia |