Cahaya Hati
28 March 2025 21:19
Idulfitri bukan sekedar perayaan, tetapi momentum kembali kepada kesucian. Setelah sebulan penuh berpuasa, kita dilatih untuk menahan hawa nafsu, meningkatkan ketakwaan, dan memperbaiki diri.
Namun seringkali Ramadan usai, segala kebiasaan-kebiasaan baik di Ramadan ini hilang tanpa jejak. Lalu bagaimana agar kebiasaan baik ini terus berlanjut hingga akhirnya menjadi kebiasaan?
Pertama, jaga bacaan dan tontonan. Sebab bacaan dan tontonan itu akan berpengaruh secara langsung terhadap otak dan hati. Kedua, ibarat handphone, iman juga perlu dicas. Salah satunya dengan mendengarkan dakwah.
Selanjutnya, supaya bisa istikamah adalah dengan berteman dengan orang-orang saleh. Begitu pentingnya teman ini, Nabi memberikan ilustrasi.
"Perumpamaan teman bergaul yang saleh dan teman bergaul yang buruk adalah bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi itu antara dia akan memberimu atau engkau akan membeli darinya, atau paling tidak engkau bisa mendapatkan darinya aroma yang wangi. Sedangkan pandai besi, bisa jadi dia akan membakar pakaianmu atau engkau akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya."
Baca juga: Makna Idulfitri |