Ada "Chromebook" di Balik Korupsi Kemendikbudristek

26 June 2025 19:48

Nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim akhir-akhir ini kembali mencuat ke publik. Nama Nadiem terseret kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook yang diberikan kepada sejumlah sekolah pada masa pandemi covid-19 sebagai bantuan teknologi informasi dan komunikasi. 

Kejaksaan Agung menduga ada pemufakatan jahat, karena tanpa proses lelang. Pengadaan Chromebook ini memakan biaya senilai Rp9,9 triliun.

Tim Metro TV mendatangi salah satu sekolah di Jakarta yang menerima bantuan Chromebook pada 2021 silam. Pihak sekolah SDN Duri Pulo 08 merasa cukup terbantu dengan adanya bantuan ini. Bahkan empat tahun kemudian atau 2025 ini, kondisinya masih baik dan masih dimanfaatkan.

Tak hanya menyasar SD, SMP, dan SMA, namun bantuan Chromebook juga diberikan kepada sekolah luar biasa (SLB), salah satunya di Kota Semarang.

Sementara Nadiem mengklaim bahwa bantuan Chromebook ini tak hanya digunakan untuk assesment. "Dan di tahun 2023 sekitar 82?ripada sekolah menjawab mereka menggunakannya untuk proses pembelajaran, bukan hanya untuk assesment nasional dan administrasi sekolah," jelas Nadiem.
 

Baca: Korupsi Laptop Rp9,9 T, Kejagung Pertimbangkan Panggil Jurist Tan lewat Kedutaan

Namun Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri menyebut harga Chromebook lebih mahal dibandingkan laptop sejenis di marketplace.

“Ketika mau belanja chromebook di aplikasi itu harganya Rp10 juta. Padahal di marketplace biasa harganya Rp4 jutaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iman juga menampik manfaat Chromebook, apalagi bantuan yang diberikan kepada sekolah yang sulit jaringan internet. “Guru justru terbebani dengan laptop dan aplikasi ini. Mereka begadang bukan untuk murid, tapi untuk mengurus aplikasi,” jelas Haeri.

Senin 25 Juni 2025, Nadiem diperiksa Kejagung sebagai saksi atas dugaan korupsi Chromebook. Usai 12 jam menjalani pemeriksaan, Nadiem menyebut akan kooperatif dalam kasus yang menyeret namanya ini.

“Saya akan terus bersikap kooperatif untuk membantu menjernihkan persoalan ini, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” kata Nadiem di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan.

Chromebook, bantuan yang diberikan saat pandemi covid-19 ini, menjadi saksi bisu dugaan korupsi. Bergunakah bagi penerima? Iya. Namun tak berarti siapa dalang di baliknya bisa dibiarkan bebas melenggang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)