Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo menyentil Roy Suryo dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang masih mempersoalkan skripsinya.
Joko Widodo menyebut setelah mempersoalkan ijazah selanjutnya akan ada pihak yang mempertanyakan keaslian skripsi. Selanjutnya keaslian KTP, KK hingga SIM. Sindaran itu terlontar usai polemik ijazah palsu yang sebelumnya bergulir sudah selesai, setelah Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli.
"Setelah ngecek ijazah, ngecek skripsi, nanti ngecek KTP, ngecek KK, ngecek SIM semuanya dicek," sindir Jokowi dikutip dari tayangan Top News, Metro TV, Sabtu, 24 Mei 2025.
Sebelumnya, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri selesai menggelar perkara kasus kepemilikan
ijazah palsu oleh Jokowi yang dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis. Hasilnya, polisi menilai bahwa ijazah Jokowi di SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan UGM asli.
Polisi tak menemukan unsur pidana dalam kasus itu. Penyelidikan kasus itu pun dihentikan.
"Maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berdasar dari satu produk yang sama," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2025.
Adapun selama proses penyelidikan, Djuhandani menyebut pihaknya telah memintai keterangan terhadap 39 saksi, yang terdiri dari berbagai pihak di Fakultas Kehutanan UGM hingga teman Jokowi selama menempuh studi. Selain itu, polisi juga sudah melakukan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap berbagai dokumen.
"Bahwa penyelidikan yang kami lakukan ini bukan hanya sekedar menjawab Dumas (aduan masyarakat) yang ada tapi kami dari kepolisian memberikan pemahaman atau ke masyarakat fakta yang kita dapatkan sehingga kita semua berharap situasi negara ini menjadi semakin tenang," ucap dia.