Gramedia Gelar Diskusi Buku Peter Carey yang Mengulas Situasi Jelang Perang Jawa

Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menggelar diskusi buku yang mengulas 'Babad Diponegoro dan Catatan Perjalanan A.A.J. Payen' untuk memotret situasi menjelang Perang Jawa 1825. Diskusi buku itu secara langsung menghadirkan sejarawan Peter Carey.

Pada diskusi ini, terdapat dua buku utama yang dibahas, yakni buku 'Babat Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan' dan buku terbaru dari Peter Carry, 'Catatan Perjalananku ke Yogyakarta 1825'. Buku 'Babat Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan' merupakan buku autobiografi Jawa modern pertama berbentuk tembang macapat yang diselesaikan oleh Pangeran Diponegoro selama sembilan bulan saat pengasingan di Manado.

Ada juga buku 'Catatan Perjalananku ke Yogyakarta 1825' mengisahkan pandangan pelukis asal Belgia, A.A.J. Payen, saat terjebak di Yogyakarta menjelang Perang Jawa pada 20 Juli 1825. Menurut Peter Carey, antara buku Babat Diponegoro dan Catatan Perjalananku ke Yogyakarta 1825 memiliki keterkaitan untuk menggambarkan situasi sebelum perang Jawa di 1825.

"Tidak jauh dari pengalaman kita pada masa sekarang ya, situasi tentang korupsi yang masif dan terstruktur di dalam tubuh pemerintah. Isu, pengaruh dari luar kolonial dan juga bagaimana budaya dan kepribadian Jawa diremehkan oleh kekuatan baru, yaitu kekuatan kolonial. Jadi, bagaimana responsnya dan sebenarnya di bukan hanya di dalam Babad Diponegoro, tapi di dalam catatan dari Payen," tutur Peter Carey dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, pada Kamis, 4 Desember 2025.

(Nada Nisrina)