BNPB Siapkan Hunian Sementara Bagi Korban Longsor Cilacap

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto, mendatangi posko dan menemui korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Kunjungan ini bertujuan membahas kesiapan lahan hunian sementara (Huntara) bagi para korban agar bisa segera menempati tempat tinggal yang dibangun pemerintah.

Kedatangannya adalah untuk melihat sekaligus berjumpa dengan para korban longsor yang saat ini masih tinggal di tenda pengungsian maupun rumah keluarga.

Kepada para korban, Kepala BNPB Letjen TNI Suharianto menyatakan pihaknya siap melakukan operasi pencarian tujuh orang korban lain yang hingga kini masih belum ditemukan. Ia memastikan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) akan terus berlangsung hingga seluruh korban ditemukan.

“Bahwa kami datang ke sini salah satu tugasnya adalah mencari sampai itu ketemu, ya. Dan kami pastikan operasi pencarian pertolongan berakhir setelah semua ditemukan. Ini masih ada tujuh, tapi kita masih punya waktu dan tadi hasil dari laporan dari Basarnas, mereka sudah tandai titik-titiknya,” ujar Suharyanto dikutip dari Headline News, Metro TV, Senin, 17 November 2025.
 

Suharyanto menjelaskan, operasi pencarian sempat terhenti sementara karena hujan deras sore hari. Operasi akan segera dilanjutkan esok pagi.

Selain pencarian, BNPB juga telah menyiapkan skema untuk memindahkan para korban ke lokasi hunian sementara (Huntara). Kepala BNPB memastikan lahan untuk relokasi telah disiapkan oleh pemerintah daerah.

“Tadi minta segera relokasi. Nah, relokasi ini sudah saya jawab. Lahannya sudah disiapkan oleh pemerintah. Segera akan didata berapa yang harus relokasi. Sangat pertama adalah relokasi membangun,” tambahnya.

Selain pembangunan Huntara, Kepala BNPB Letjen TNI Suharianto juga berencana segera membuat hunian tetap bagi pengungsi. Langkah ini memastikan para korban longsor memiliki tempat tinggal yang aman dan permanen, mengingat lokasi bencana sebelumnya tidak lagi layak huni.



(Muhammad Fauzan)