Longsor Cilacap, Korban Bisa Mengungsi di Balai Desa dan Gedung Sekolah

Operasi SAR korban tanah longsor di Cilacap, Jawa Tengah. ANTARA/HO-BNPB

Longsor Cilacap, Korban Bisa Mengungsi di Balai Desa dan Gedung Sekolah

Silvana Febiari • 17 November 2025 10:27

Jakarta: Balai desa dan gedung sekolah menjadi dua lokasi utama yang saat ini digunakan warga sebagai tempat pengungsian sementara pasca-longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kedua fasilitas pengungsian tersebut sudah dilengkapi dapur umum yang proporsional untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi selama masa tanggap darurat.

Berdasarkan data yang dikonfirmasi BNPB dalam peristiwa longsor di Cibeunying, Cilacap ini ada lebih dari 28 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Mereka diungsikan sementara demi keselamatan karena kondisi tanah di sekitar permukiman masih labil dan rawan longsor susulan.
 

Melansir dari Antara, pada hari keempat operasi pencarian korban atau Minggu, 16 November 2025, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah yang tertimbun material longsor. Penemuan tersebut menambah total korban meninggal dunia menjadi 13 orang. 

Sementara itu, masih terdapat 10 warga yang masuk dalam daftar pencarian. Upaya pencarian terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dengan menyisir area terdampak menggunakan peralatan berat dan bantuan anjing pelacak.

Total ada 22 unit alat berat jenis bucket eskavator dari Kementerian Pekerjaan Umum serta Pemerintah Kabupaten Cilacap diturunkan ke lokasi. Tujuannya untuk mempercepat proses penggalian material longsor diperkirakan sedalam lebih delapan meter.


Longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dokumentasi: BPBD Kabupaten Cilacap

Penambahan alat berat tersebut dinilai signifikan dalam memudahkan tim menemukan korban yang tertimbun. Hal ini mengingat ketebalan dan luasnya area timbunan tanah di lokasi longsoran.

Selain itu, operasi SAR juga melibatkan 1.001 personel dari berbagai unsur. Mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan, yang bekerja bersama untuk mempercepat proses pencarian serta penanganan darurat di lapangan.

Untuk memperkuat pencarian, sembilan ekor anjing pelacak (K9) dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan jajaran Polres di wilayah itu turut diterjunkan. Mereka membantu mengidentifikasi titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi korban tertimbun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)