Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di seluruh wilayah pesisir Maluku Utara untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal tersebut disebabkan potensi tsunami akibat gempa besar yang terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Timur, dan Pulau Morotai. BMKG menetapkan status waspada untuk kawasan Indonesia Timur, dengan estimasi gelombang diprediksi tiba sekitar pukul 16.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Meski hingga siang ini belum terdeteksi kenaikan signifikan muka air laut, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di pesisir dan segera menjauhi pantai apabila terjadi anomali air laut. Dari 18 alat deteksi tsunami yang tersebar di seluruh perairan Maluku Utara, belum terpantau adanya perubahan mencurigakan.
"Kami sudah melakukan pemodelan dan memprediksi bahwa dampak
tsunami akibat gempa di Kamchatka dapat menjangkau wilayah pesisir Maluku Utara, khususnya Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Barat, dan Pulau Morotai," ujar Petugas BMKG Stasiun Geofisika Ternate Hermizal dikutip dari
Newsline Metro TV pada Rabu, 30 Juli 2025.
Sementara itu, di Ternate menyebutkan bahwa aktivitas warga di Kota Ternate masih berjalan normal. Namun berbeda dengan kondisi di Halmahera Utara, di mana sejumlah warga dilaporkan panik dan memilih mengungsi ke dataran tinggi.
Sempat terjadi penurunan muka air laut sekitar pukul 14.00 WIT. Namun, BMKG menjelaskan bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh pengaruh gravitasi bulan dan bukan dampak langsung dari potensi tsunami.
BMKG juga menginformasikan bahwa status peringatan tsunami belum dicabut hingga mendapatkan hasil pemantauan menyeluruh dari pusat karena gempa yang terjadi merupakan gempa jauh (
distant earthquake), proses pencabutan peringatan dilakukan melalui koordinasi antara BMKG Ternate dan BMKG pusat. Bahkan, beberapa sekolah dan perkantoran di Halmahera Utara dilaporkan sempat menghentikan aktivitas serta memulangkan siswa lebih awal sebagai langkah antisipasi.
(Tamara Sanny)