Banyuwangi: Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai target tidak mengimpor beras, jagung, garam, dan gula konsumsi pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan di hadapan kelompok tani (gapoktan), pemuda tani, dan petani milenial dalam kunjungan kerjanya di Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Wamen Sudaryono, target ambisius ini telah menjadi keputusan strategis yang dicanangkan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Berbagai langkah serius telah dilakukan untuk memastikan pencapaian target tersebut, termasuk peningkatan produksi dalam negeri dan penguatan rantai distribusi pangan.
Ia juga menyampaikan bahwa upaya pemerintah terhadap ketersediaan pangan mulai membuahkan hasil, terutama pada komoditas tertentu seperti telur ayam, sayuran, dan buah-buahan, yang kini telah mencapai swasembada.
"Telur kita sudah
swasembada, ada ayam kita sudah swasembada, sayuran sudah swasembada, buah kita juga cukup ya yang masih kita upayakan kan jagung, beras, itu kita upayakan tahun ini. Tidak ada impor, presiden sudah perintah untuk tidak impor beras dan jagung di tahun 2025," jelas Sudaryono dikutip dari
Headline News Metro TV pada Senin, 6 Januari 2025.
Pemerintah kini memusatkan perhatian pada empat komoditas strategis: beras, jagung, garam untuk konsumsi, dan gula untuk konsumsi. Upaya ini dinilai sangat serius dan membutuhkan kerja keras dari semua pihak.
"Kita ditarget tidak impor beras, tidak impor jagung, tidak impor garam untuk konsumsi, dan tidak impor gula untuk konsumsi. Itu saya kira targetnya cukup serius dan sangat serius dan harus kita sikapi dengan serius," tambahnya.
(Tamara Sanny)