Zein Zahiratul Fauziyyah • 21 August 2025 17:00
Jakarta: Kota Cimahi, Jawa Barat, kembali diguncang gempa yang bersumber dari aktivitas Sesar Lembang. Gempa bermagnitudo 2,3 itu terjadi dengan pusat di darat, tepatnya 9 kilometer barat laut Cimahi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, getaran gempa dirasakan di kawasan Bandung Barat dengan skala MMI II–III, artinya dirasakan beberapa orang dan benda ringan yang digantung ikut bergoyang. Kepala BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, membenarkan gempa ini dipicu aktivitas Sesar Lembang.
BACA : Begini Mitigasi Sebelum, Saat, dan Sesudah Erupsi Gunung Api |
Mengenal Sesar Lembang
Sesar Lembang adalah patahan aktif yang membentang di kawasan Batunyusun, Gunung Batu, Gunung Lembang, Cihideung, Jambudipa, hingga Padalarang. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat empat kecamatan yang berada di atas jalurnya, yaitu Parongpong, Cisarua, Lembang, dan Padalarang.
Secara geologi, Sesar Lembang terbentuk akibat perkembangan Kompleks Gunung Api Sunda–Burangrang di antara Padalarang dan Sumedang. Runtuhnya tubuh Gunung Sunda memicu terbentuknya zona depresi di Lembang, yang kemudian berkembang menjadi sesar. Awalnya sesar ini bersifat sesar turun, namun dalam perkembangannya berubah menjadi sesar mendatar.
Potensi dan Aktivitas Sesar
Pergerakan Sesar Lembang diperkirakan sekitar 0,2–2,5 milimeter per tahun. Meski pergerakannya terkesan kecil, para ahli memperingatkan potensi energinya. BMKG menyebut Sesar Lembang bisa memicu gempa besar dengan kekuatan magnitudo 6,5 hingga 7.
Dalam catatan sejarah, aktivitas sesar ini pernah menimbulkan dampak signifikan. Pada 2011, gempa bermagnitudo 3,3 akibat pergerakan Sesar Lembang menyebabkan 384 rumah rusak, 9 di antaranya rusak berat. Hingga 2021, tidak ada catatan gempa besar, namun aktivitasnya tetap dipantau karena energi sesar diperkirakan dilepaskan secara periodik setiap 170–670 tahun sekali.
Mitigasi dan Kewaspadaan
Dengan potensi gempa besar yang masih bisa terjadi, mitigasi bencana menjadi langkah penting. Edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan, tata ruang yang memperhatikan jalur sesar, serta penguatan bangunan menjadi hal yang tak bisa ditunda.
Sesar Lembang mungkin bergerak perlahan, namun dampaknya bisa sangat besar ketika energi dilepaskan. Karena itu, kesadaran masyarakat dan perhatian pemerintah menjadi kunci untuk mengurangi risiko kerugian jiwa maupun materi di masa mendatang.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.