Tuduhan Perbudakan di Oriental Circus Indonesia

28 April 2025 21:14

Komnas Perempuan mendorong pembentukan tim pencari fakta independen, mengenai dugaan kasus eksploitasi yang dialami oleh sejumlah mantan pemain Oriental Circus Indonesia. DPR secara tegas mendorong Mabes Polri untuk membuka kembali kasus yang sudah berlangsung selama 28 tahun ini.

Sejumlah mantan pegawai Oriental Circus Indonesia (OCI) membongkar dugaan praktik eksploitasi kekerasan hingga perbudakan yang dialami selama bertahun-tahun bekerja. 

Mantan pemain yang mayoritas perempuan, menyampaikan langsung kesaksian mereka. Selama dipekerjakan menjadi pemain sirkus Taman Safari Indonesia, Komnas HAM menyoroti kasus eksploitasi mantan pemaian Oriental Circus Indonesia yang tak kunjung selesai, meski sudah berlangsung selama 28 tahun sejak pertama kali diadukan pada tahun 1997.

Komnas HAM saat itu telah membuat kesimpulan adanya pelanggaran hak asasi manusia, yang dilakukan oleh pihak OCI. Seperti misalnya, pelanggaran hak anak untuk mengetahui asal-usul identitas keluarga yang merupakan hak dasar manusia. 

"Kami akan menindaklanjuti apa yang sudah menjadi rekomendasi Komnas HAM. Yang pertama, yang paling penting adalah masih ada sejumlah korban yang belum mendapatkan informasi kejelasan mengenai identitas dan asal-usul dirinya," kata Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro. 

Mengenai kasus perbudakan di OCI ini, Komnas Perempuan mendorong pembentukan tim pencari fakta independen. Menurut Komnas Perempuan, pembentukan tim independen ini diperlukan untuk meninjau kembali kasus yang sudah berlangsung sejak 1997 tersebut. 

Tim pencari fakta independen ini diharapkan mampu memperkuat rekomendasi yang telah disampaikan Komnas Perempuan, termasuk soal pendampingan psikologi bagi para korban, karena trauma berkepanjangan. 

"Komnas Perempuan yang pertama adalah perlu segera membentuk tim pencari fakta independen. Karena ini untuk memperkuat, melihat kembali karena kasusnya sudah sangat lama sekali dari tahun 1997 hingga hari ini." ucap Komisioner Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor.
 

Baca juga: Mantan Pemain OCI Gemetaran Melihat Jansen di DPR


Komisi XIII DPR RI secara tegas mendorong Mabes Polri untuk membuka kembali kasus eksploitasi anak di Oriental Circus Indonesia, karena sebagian bukti penyiksaan fisik telah lama dan mungkin sulit untuk dibuktikan. Komisi XIII melihat pintu masuk penyidikan babak baru terbuka lewat unsur perdagangan anak.

"Pintu masuknya bisa saja terkait dengan kejahatan perdagangan manusia. Kalau penyiksaan fisik karena sudah 28 tahun mungkin agak sulit menemukan bukti-bukti atau visum dan lain sebagainya." kata Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso.

Kuasa hukum mantan pemain sirkus OCI menyesalkan jika ada pihak yang menganggap kekerasan dan eksploitasi yang dialami pemian OCI adalah sebuah pelanggaran HAM biasa. Pihaknya juga meminta kasus ini ditangani secara serius dan membawa kasus ini ke Pengadilan HAM.

Sementara itu, Taman Safari Indonesia membantah adanya tuduhan soal keberadaan bunker rahasia di area Taman Safari Bogor. Lokasi yang disebut-sebut sebagai bunker rahasia adalah rumah pribadi dari Hadi Manansang, yang merupakan pendiri Oriental Circus Indonesia.

Rumah pribadi ini berjarak sekitar lima menit dari pintu masuk Taman Safari. Ada tiga lantai dari rumah ini yang dipergunakan untuk lokasi laundry pegawai Taman Safari Indonesia di lantai paling atas.Rumah pribadi dari Hadi Manansang di lantai satu dan tempat tinggal para pemain OCI di area basement.

Sebelumnya, mantan pemain sirkus OCI mengungkapkan ada bunker di bagian bawah rumah di Taman Safari, yang diduga sebagai lokasi penyiksaan pemain sirkus. Hal itu diungkapkan dalam tuntutan yang dilayangkan kepada Taman Safari Indonesia, soal dugaan eksploitasi dan penyiksaan yang dialami korban semasa bekerja di sirkus. 

Melalui kuasa hukumnya, para mantan pemain OCI mengungkap ada bunker yang menjadi lokasi penyiksaan. Menurut kuasa hukum para mantan pemain OCI, Muhammad Sholeh, bunker yang menjadi lokasi penyiksaan tersebut juga menjadi tempat tinggal para korban. 

"Menurut teman-teman di sana itu ada bunker. Rumahnya itu ada di bawah tanahm tempat mereka tinggal di situlah tempat penyiksaan. Itu berdasarkan pengakuan (korban)." kata kuasa hukum mantan pemain OCI, Muhammad Sholeh.

Salah satu korban OCI, Vivi Nur Hidayah mengaku disiksa selama dilatih sirkus. Tidak hanya dipukul, Vivi juga sempat disetrum akibat pernah melarikan diri. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)