Dorongan Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dari sejumlah pengurus cabang hingga organisasi sayap Partai Gerindra serta relawan Jokowi disambut positif Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Bacapres Koalisi Indonesia Maju itu menyatakan terbuka dengan usulan itu dan akan dibahas bersama rekan koalisi. Namun aspirasi rakyat menjadi patokan utama.
Banyak kalangan melihat, Gerindra sedang berusaha memastikan dukungan Jokowi dengan menggandeng Gibran. Jokowi diyakini bakal total mendukung Prabowo bila anaknya menjadi calon wakil presiden.
Di saat yang sama, antusiasme partai-partai Koalisi Indonesia Maju terhadap Gibran tak begitu tinggi. Partai Golkar masih mendorong Airlangga Hartarto sambil menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) ngotot mengusung Erick Thohir.
Di sisi lain, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak mau berandai-andai soal isu Gibran menjadi bacawapres Prabowo. Menurut Hasto, partainya membangun budaya loyalitas dan menggembleng mentalitas dan komitmen untuk 'satunya kata dengan perbuatan'.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio menilai duet Prabowo-Gibran berpotensi menimbulkan citra negatif bagi Presiden Jokowi. Selain menimbulkan narasi 'dinasti politik', pencalonan Gibran dapat menciptakan perang antara kubu Prabowo dan PDIP.
Gibran akan menjadi beban, jika isu 'dinasti politik' pasangan Prabowo-Gibran akan terus bergulir hingga pencoblosan 14 Februari 2024. Alih-alih menambah suara, hal itu justru berpotensi besar menggerus elektabilitas Prabowo yang saat ini sudah tinggi.