TNI AD Selidiki Keberadaan Warga Sipil di Lokasi Ledakan Amunisi

12 May 2025 21:17

TNI Angkatan Darat masih menyelidiki keberadaan warga sipil yang berada di lokasi pemusnahan amunisi di Garut. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana menyebut, TNI AD masih menyelidiki keberadaan warga sipil yang berada di lokasi kejadian saat pemusnahan amunisi afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin pagi, 12 Mei 2025.

Dalam peristiwa ini, selain empat korban meninggal dunia dari anggota TNI, ada juga sembilan warga sipil yang menjadi korban. Selain itu, TNI juga masih mendalami penyebab ledakan amunisi yang sudah tidak layak pakai atau afkir tersebut.

Wahyu menjelaskan lahan yang digunakan dalam penghancuran amunisi tak layak merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut. Menurut dia, lahan itu biasa dipakai TNI AD.
 

Baca:
Kadispenad Sebut Ledakan Berasal dari Lubang Pemusnahan Detonator

"Lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi akhir adalah lahan milik BKSDA Kab Garut, yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan amunisi akhir dan lokasinya jauh dari pemukiman warga," ujar dia.

Ledakan pemusnahan amunisi tak layak pakai milik Puspalad TNI AD di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut menewaskan 13 orang. Korban terdiri dari 4 anggota TNI AD dan 9 warga sipil.

Ledakan tersebut terjadi saat warga memungut sisa-sisa logam amunisi. Ternyata, terjadi ledakan susulan dari amunisi yang belum sempat meledak. Para korban saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Pamengpeuk Kabupaten Garut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)