Ratusan Santri di Kudus Gelar Doa Bersama untuk Ponpes Al-Khoziny

11 October 2025 16:22

Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qaumaniyyah Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, menggelar doa bersama sebagai bentuk solidaritas untuk para korban ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Doa dipimpin langsung oleh Pengasuh Ponpes Al Qaumaniyyah, Muhammad Mujib.

Kegiatan berlangsung khidmat di lingkungan pesantren dengan lantunan tahlil dan doa yang dipimpin langsung oleh pengasuh pondok. Doa tersebut dipersembahkan untuk para santri yang menjadi korban dalam musibah di ponpes, dengan harapan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan para korban yang masih dirawat segera mendapatkan kesembuhan.
 


Muhammad Mujib, menjelaskan, momen ini dijadikan sebagai ajang refleksi bagi para santri menjelang peringatan Hari Santri sekaligus mempererat empati dan kepedulian terhadap sesama. Ia juga berharap doa yang dipanjatkan dapat menjadi penguat moral bagi keluarga korban ponpes agar tetap sabar menghadapi ujian.

14 Kantong Jenazah Korban Masih Misteri


Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur masih terus bekerja keras mengidentifikasi seluruh korban hingga hari ke-11 pascakejadian ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Dari total 67 kantong jenazah yang diterima, 50 korban telah berhasil teridentifikasi, sementara 14 kantong jenazah lainnya masih belum diketahui identitasnya.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Khusnan Marzuki, mengatakan identifikasi tidak semudah biasanya karena sebagian besar sampel DNA korban mengalami degradasi akibat kondisi jenazah yang sudah tidak utuh.

"Dari total 67 kantong jenazah yang kami terima, 50 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Saat ini masih ada 14 kantong jenazah lagi yang belum dapat kami pastikan identitasnya,” kata Khusnan, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Khusnan menambahkan identifikasi terhadap sisa korban akan tetap dilakukan secara cermat dan hati-hati dengan metode pencocokan data ante mortem dan post mortem, termasuk data sidik jari, gigi geligi, serta DNA dari pihak keluarga. Ia juga mengimbau keluarga korban untuk tetap sabar dan terus berkoordinasi dengan posko DVI Polda Jatim yang berlokasi di RS Bhayangkara Surabaya.

"Kondisi jenazah yang sudah rusak membuat proses identifikasi membutuhkan waktu lebih lama. Namun, kami pastikan semua korban akan kami identifikasi sampai tuntas," ucap Khusnan.





(Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)