Pemerintah telah memperbolehkan kembali pengecer menjual elpiji 3 kilogram (kg). Namun di banyak tempat, warga masih kesulitan untuk mendapatkan elpiji subsidi di pengecer dekat tempat tinggal mereka.
Di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, misalnya. Stok elpiji 3 kg masih kosong atau tak tersedia hingga warga sekitar masih kesulitan untuk mendapatkan elpiji.
"Masih kesulitan saya (mencari) gas ke sana ke sini, enggak ada. Udah empat (warung) enggak ada," kata Ujang.
Untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di tingkat pengecer serta mengakhiri antrean warga pembeli yang sempat membuat kegaduhan politik, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan. Pemerintah juga tak lagi membuat syarat yang rumit untuk menjadi pengecer dan hanya perlu mendaftar di sistem aplikasi tanpa dikenai biaya apapun alias gratis.
Meski demikian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengingatkan pengecer atau sub pangkalan untuk ikut aturan pemerintah dengan tidak menjual gas melon berharga mahal. Bahlil memastikan akan ada sanksi bagi sub pangkalan yang melanggar.
"Ini semuanya kita angkat sebagai sub-pangkalan sambil kita lihat ke depan. Andaikan pun ada yang tidak mengikuti maka akan diberi sanksi. Jangan harga dibuat mau-maunya, tidak boleh," tegas Bahlil.
Alih-alih memperketat pengawasan di tingkat pengecer, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Hermawati Setyorinny justru mengimbau pemerintah untuk juga mengawasi distribusi gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan.
Sebab, harga gas melon sudah tinggi sejak di pangkalan sebelum sampai ke pengecer.
"Kalau masalah harga itu sebenarnya dari pengecer sendiri sudah mendapatkan harga dari pangkalan Rp19 ribu, itu salah satu contoh justru yang harus ditata juga bukan hanya pelaku yang menggunakan LPG itu sendiri, tapi pangkalannya juga harus dipantau," tutur Hermawati.
"Mereka juga menjual ke pengecer itu sekitar Rp19 ribu ke atas sehingga mereka akan menjual kepada konsumen itu sekitar Rp22 ribu. Malah kemarin sempat saat langka itu harga Rp30 ribu," sambungnya.