Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara mendadak menangguhkan pemberlakuan tarif resiprokal terhadap 75 negara di tengah memanasnya perang dagang global. Keputusan tersebut langsung berdampak pada pasar saham yang mengalami lonjakan tajam.
Keputusan ini dikecualikan untuk Tiongkok dan disebut sebagai respons atas pendekatan diplomatik sejumlah negara. Termasuk Indonesia, yang akan mengirim delegasi negosiator ke Washington pekan depan.
Trump menyampaikan bahwa penundaan ini dibuat secara tulus dan ditulis langsung oleh dirinya tanpa keterlibatan penasihat hukum. Ia mengklaim bahwa keputusan tersebut akan berdampak positif secara
global dan mencegah kerugian yang tidak perlu bagi negara-negara mitra.
“Ini ditulis dari hati kami. Kami ingin melakukannya dengan benar. Kami ingin menjaga negara kami, tapi juga tidak ingin menyakiti negara-negara lain yang ingin bernegosiasi,” ujar Trump seperti dikutip dari
Headline News Metro TV, Kamis, 10 April 2025.
Trump juga menyinggung efek langsung dari keputusan ini terhadap
pasar saham AS. Ia menyebut indeks pasar mengalami lonjakan terbesar dalam sejarah, mencerminkan optimisme pelaku pasar atas penundaan tarif tersebut.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan atau apakah tarif
resiprokal akan kembali diberlakukan.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)