Pasar Keuangan Global Jangan Bergantung pada 'Mood' Donald Trump

New York: Investor obligasi legendaris Bill Gross memberikan kritik tajam terhadap volatilitas pasar saham pada perdagangan Rabu, saat saham-saham Amerika Serikat (AS) melonjak setelah postingan media sosial dari Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan penundaan 90 hari pada sebagian besar tarif.

"Portofolio saham defensif saya berwarna hijau jadi saya tidak keberatan dengan pasar hari ini," tulis Gross dalam postingan di X, dikutip dari Investing.com, Kamis, 10 April 2025.

"Tapi saya bertanya kepada Anda, apakah Anda ingin memiliki saham-saham AS yang sangat volatil yang harganya bergantung pada (mood) POTUS (President of the United States/Trump) tidur nyenyak semalam dan bangun keesokan paginya untuk membalikkan kebijakan kemarin?" kritik dia menambahkan.
 

Baca juga: Investor AS Girang Trump Tunda Tarif Impor, Wall Street Raup Cuan Melimpah

(Ilustrasi. Foto: Freepik)
 

Trump tunda tarif timbal balik

Komentarnya muncul saat pasar mengalami salah satu reli terkuat dalam sejarah. Ketiga indeks utama melonjak setelah Trump memposting di Truth Social dengan lebih dari 75 negara telah menghubungi AS untuk bernegosiasi tentang tarif dan tidak melakukan pembalasan, sehingga mendorong Trump untuk mengesahkan penundaan segera selama 90 hari dan menurunkan tingkat tarif timbal balik menjadi 10 persen.

Postingan tersebut menghapus kerugian sebelumnya dan menambahkan sekitar USD4,8 miliar dalam nilai pasar pada pertengahan sore. Volatilitas telah mendefinisikan sesi tersebut, karena saham berfluktuasi di tengah ketidakpastian mengenai kebijakan tarif.

Beijing sebelumnya merespons tindakan AS dengan menaikkan tarif impor dari AS menjadi 84 persen, dan Trump membalas dengan menaikkan tingkat tarif dari Tiongkok menjadi 125 persen.

Meskipun ada jaminan dari Menteri Keuangan Scott Bessent dimana ekonomi dalam kondisi cukup baik, pengamat pasar seperti Gross tetap berhati-hati tentang ketidakpastian kebijakan yang mendorong pergerakan harga harian.