3 December 2025 14:52
Di tengah bencana yang melanda, ada seorang prajurit TNI yang menjalankan tugas kemanusiaan, dengan mengevakuasi dan menolong para korban. Namun di balik dedikasinya, ia masih diliputi kecemasan menanti kabar keluarga yang turut menjadi korban.
Prajurit tersebut adalah Sersan Dua Luis, anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 857/Gana Gajahsora (Yonif TP 857/GG) yang bermarkas di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Aceh.
Dengan terus bekerja tanpa lelah di lokasi bencana, hatinya terus bergejolak, ingin pulang kampung ke Jaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, tempat orang tuanya tinggal. Keluarga Luis terperangkap di daerah yang terisolasi parah, dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
"Sampai sekarang belum ada kabar sama sekali. Satupun keluarga tidak ada yang bisa dihubungi, teman-teman di Tamiang juga," ujar Luis kepada Metrotvnews.com, Selasa, 2 Desember 2025.
Keprihatinannya semakin menjadi-jadi karena informasi yang diterimanya menyebut kondisi yang sangat memilukan di daerah terisolasi. Logistik, air bersih tidak ada, sehingga warga terpaksa menyaring air banjir dengan kain untuk diminum.
"Bukan korban banjir saja, ada yang meninggal karena kelaparan," tutur Luis, menggambarkan kepedihan yang melanda tanah kelahirannya.
| Baca juga: Pascabanjir, Sumbar Catat Kasus Demam Tertinggi |