Sungai Dipenuhi Kayu Gelondongan, Banjir di Sumut Dituding Gegara Illegal Logging

28 November 2025 22:43

Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli dan sekitarnya di Provinsi Sumatera Utara tidak hanya menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur, tetapi juga memunculkan temuan mencurigakan dengan banyaknya kayu gelondongan berukuran besar yang ikut terseret dalam arus deras banjir. Temuan ini segera memicu dugaan kuat mengenai adanya praktik pembalakan liar atau illegal logging.

Hal ini terlihat dari sejumlah video amatir yang beredar luas di media sosial dan menuai komentar dari warganet. Video-video tersebut memperlihatkan derasnya arus banjir bandang yang menyeret tumpukan kayu gelondongan raksasa di berbagai lokasi bencana di Sumatera Utara.

Potongan kayu berukuran besar terlihat hanyut di sejumlah sungai, seperti di Sungai Aek, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, yang kondisinya meluap hingga menghanyutkan gelondongan kayu berukuran besar. Kondisi serupa juga terlihat di aliran Sungai Aek Sihaporas, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, yang turut membawa kayu-kayu besar saat banjir bandang menerjang.

Bahkan, Jembatan Anggoli yang berada di perbatasan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan mengalami dampak serius. Tumpukan kayu tersebut memenuhi badan sungai hingga menutup aliran air, serta merusak rumah warga yang berada di sekitar bantaran sungai.

Temuan kayu gelondongan ini sontak memicu beragam komentar warganet, yang menuding praktik illegal logging sebagai penyebab utama terganggunya ekosistem hutan di bagian hulu Tapanuli.
 

Baca juga: Korban Meninggal Banjir Bandang di Palembayan Agam Tembus 60 Orang

Sejumlah aktivis lingkungan bahkan mendesak pemerintah daerah setempat untuk segera menindak tegas aktivitas pembalakan liar serta memperketat pengawasan kawasan hutan. Banjir bandang yang membawa kayu gelondongan disebutnya sebagai indikator kuat terganggunya ekosistem hutan di bagian hulu Tapanuli. 

Menanggapi dugaan tersebut, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menegaskan bahwa Pemprov Sumut akan segera mengecek asal-usul kayu gelondongan yang hanyut. Namun Bobby menekankan prioritas utama Pemprov Sumut saat ini adalah mengevakuasi warga terdampak serta percepatan pendistribusian logistik ke korban banjir bandang.

"Makanya mohon ke depannya tolong kepala daerah terkhusus OPD menangani tentang ini lebih aware. Kalau minta masyarakatnya aware, kepala daerahnya dulu aware," tegas Bobby Nasution.

Hingga saat ini, ribuan warga di sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Utara masih terdampak banjir dan longsor. Tim SAR, BPBD, dan aparat gabungan terus bergerak untuk mengevakuasi korban dan membuka akses jalan yang tertutup material bencana banjir bandang dan longsor dari Sumatera Utara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)