Kisah Penyintas Thalasemia Berjuang Mencari Darah

17 February 2025 14:23

Indonesia disebut berada dalam sabuk thalasemia dunia. 8-22 juta penduduk membawa genetik thalasemia dan berpotensi muncul pada keturunannya. 

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah genetik, ketika kedua orang tua membawa sifat genetik thalasemia. Seperti yang harus dialami seorang anak bernama Badrina Nidaan Khofiyva, anak berusia 6 tahun ini harus menjalani transfusi darah setiap dua minggu sekali. 

Penyakit yang hingga kini belum ada obatnya, sudah dialami olehnya sejak lahir. Sungguh perjalanan yang tidak mudah bagi Faiz dan Sahra, kedua orang tua Nida yang harus menyaksikan anaknya menjalani pengobatan transfusi darah seumur hidupnya. 

Sakitnya tusukan jarum suntik sudah biasa dirasakan oleh anak yang baru lulus taman kanak-kanak (TK) ini. Nida harus merelakan waktu sekolahnya setiap dua minggu sekali, untuk menjalani transfusi darah agar bisa beraktivitas layaknya anak normal. Pahitnya rasa obat juga harus Nida rasakan setiap harinya, untuk memastikan tidak ada efek samping dari transfusi darah yang ia jalani. 
 

Baca juga: Masyarakat Diimbau Waspadai Penyakit Kelainan Darah Thalasemia


hal yang sama juga harus dialami oleh Andry dan Michelle. Dua anak mereka harus menderita Beta Mayor Thalasemia. Anak pertama mereka, konon harus melakukan transfusi darah setiap bulan secara rutin. 

"Kita butuh darah setiap bulan, bahkan dua sampai empat minggu." kata ayah penyintas thalasemia, Andry.

Demi berjuang hidup, Konan Kecil harus menjalani transplantasi sum-sum tulang belakang, namun tuhan berkata lain. Kini, Andry dan Michelle harus berjuang untuk anak kedua mereka, yang juga mengidap Beta Mayor Thalasemia.

Meski berat, Andry dan Michelle tetap harus berupaya untuk memastikan anak kedua mereka mendapat pengobatan yang ia butuhkan. Namun, keduanya mengaku kurang kurangnya pengetahuan tentang penyakit ini, juga menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua pengidap thalasemia. 

Dari pengalaman pribadi Andry dan Michelle, muncul sebuah yayasan bernama Yayasan Menuju Generasi Sehat. Salah satu fokusnya adalah edukasi dan deteksi dini thalasemia kepada masyarakat. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)