Kepulangan Jemaah Haji Disambut Keluarga di Tanah Air

Di berbagai sudut Tanah Air dipenuhi tangis yang tak terucap. Bukan tangis duka, tapi tangis rindu yang akhirnya usai. Satu persatu jemaah haji Indonesia mulai tiba di negeri sendiri membawa oleh-oleh doa dan cerita dari Tanah Suci.

Di kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), sebanyak 157 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 38 tiba di halaman kantor pemerintah kota (Pemkot). Keluarga yang sudah menunggu sejak pagi menyambut dengan senyum. Sebagian datang dengan berlinang air mata, pelukan panjang, serta tangis tak tertahankan.

Seorang jemaah yang sakit langsung dijemput ambulans dan dibawa ke rumah sakit. Plh Kasi Haji Kementrian Agama (Kemenag) setempat menyatakan kloter selanjutnya akan tiba dalam beberapa hari ke depan.

Di Sulawesi Barat (Sulbar), ungkapan syukur juga terdengar di kantor Kemenag Polewali Mandar. Sebanyak 495 botol air zamzam untuk jemaah kloter 11 dan 19 telah tiba dan didistribusikan. Ratusan dus disusun rapi dan dibagikan ke keluarga jemaah. Cara mengambilnya cukup mudah, cukup berbekal foto KTP dan juga bukti pelunasan.
 

Baca: Kasus Korupsi Kuota Haji, Pemanggilan Mantan Menag Yaqut Tunggu Keputusan Penyelidik

Salah satu wakil keluarga yang bernama Herman mengaku puas air zamzam bisa dibawa pulang lebih awal. Petugas pelayanan Haji Nazaruddin mengatakan kebijakan tersebut untuk memudahkan setiap botol berisi lima liter air suci dikemas dalam kardus dan menjadi simbol perjalanan rohani yang sudah dilakukan.

Di Demak, Jateng, sebanyak 155 jemaah kloter 40 tiba dengan selamat. Suasana gedung PPHI Demak dipenuhi doa dan suara takbir. Namun, tak semua berakhir dengan pulang. Satu jemaah asal Sayung wafat di Tanah Suci dan dimakamkan di Makkah.

Dua jemaah lain dari kloter 42 juga wafat dan satu masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.