Indramayu: Memasuki hari kedua, banjir rob yang melanda pesisir Pantura di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belum menunjukkan tanda-tanda surut. Ratusan warga memilih mengungsi ke balai desa untuk mencari perlindungan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Indramayu, sebanyak 123 kepala keluarga (KK) dari Desa Eretan Kulon telah dievakuasi akibat banjir rob yang melanda wilayah tersebut. Saat ini, mereka masih bertahan di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, yang dijadikan sebagai salah satu lokasi pengungsian oleh pemerintah daerah.
Para warga belum berani kembali ke rumah masing-masing lantaran banjir masih merendam permukiman mereka dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Petugas dari BPBD Kabupaten Indramayu, Polres Indramayu, serta relawan terus
bersiaga untuk membantu para korban banjir di pengungsian.
Banjir rob ini terjadi akibat naiknya pasang air laut yang diperparah dengan tingginya curah hujan di hulu Sungai Cilalanang. Kondisi ini menyebabkan jebolnya tiga titik tanggul, sehingga air dengan cepat menggenangi permukiman warga.
"Kami mendata ada 123 kepala keluarga terdampak. Langkah selanjutnya, kami terus melakukan tindakan preventif agar masyarakat cepat dievakuasi. Alhamdulillah, pengungsian sudah disiapkan," ujar Plt Kalak BPBD Kabupaten Indramayu, Sutrisno dikutip dari
Headline News Metro TV pada Kamis, 30 Januari 2025.
(Tamara Sanny)