Mengenal Jenis-Jenis Batik di Indonesia dan Ciri Khasnya

Zein Zahiratul Fauziyyah • 2 October 2025 16:08

Jakarta: Batik merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. Sejak tahun 2009, UNESCO secara resmi mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Takbenda. Sejak saat itu, batik tidak hanya dipandang sebagai kain bermotif, tetapi juga simbol identitas bangsa dan hasil karya seni yang bernilai tinggi.

Meski begitu, tak semua batik sama. Mengutip dari repository Universitas Kristen Satya Wacana, jenis batik di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan teknik pembuatannya. Setidaknya, ada tiga jenis utama batik yang dikenal luas yaitu batik tulis, batik cap, dan kain motif batik.
 

Baca: Begini Asal-usul Mitos Orang Jawa Tidak Boleh Menikah dengan Orang Sunda

1. Batik Tulis

Batik tulis dibuat sepenuhnya dengan tangan menggunakan canting. Prosesnya panjang, detail, dan membutuhkan ketelatenan tingkat tinggi. Setiap tahapan mulai dari menggambar pola hingga pewarnaan dilakukan secara manual.

Kesulitan akan bertambah jika warna yang digunakan lebih dari satu, karena setiap tahapan membutuhkan pengulangan proses. Tak heran jika batik tulis memiliki nilai seni yang tinggi sekaligus harga jual yang lebih mahal dibanding batik jenis lain. Keunikan setiap goresan membuat batik tulis tidak bisa digandakan secara persis.

2. Batik Cap

Selain dengan canting tulis, membatik juga dapat dilakukan menggunakan stempel khusus yang disebut canting cap. Alat ini biasanya terbuat dari kayu, kuningan, atau tembaga, dengan motif yang sudah dibentuk pada permukaannya.

Proses membatik dengan metode cap jauh lebih cepat dan sederhana. Hasilnya pun lebih seragam karena motif dicetak berulang. Harga batik cap relatif lebih terjangkau, sebab awal kemunculannya memang ditujukan agar masyarakat luas, tidak hanya kalangan bangsawan atau keraton, dapat menggunakan batik.

Di pasaran, batik cap kerap disebut juga dengan istilah "batikan".

3. Kain Motif Batik

Jenis terakhir adalah kain bermotif batik yang sebenarnya tidak melewati proses membatik tradisional sama sekali. Kain ini diproduksi dengan mesin atau komputer, sehingga bisa dicetak massal dalam jumlah besar dan waktu singkat.

Harga kain motif batik jauh lebih murah dan mudah dijangkau masyarakat. Namun, kemunculannya menimbulkan dilema. Menurut catatan dari repository Universitas Kristen Satya Wacana, keberadaan kain motif batik impor, terutama dari Tiongkok, berpotensi mengancam eksistensi batik tulis dan batik cap buatan lokal. Konsumen pun kerap kesulitan membedakan antara batik asli dan kain bermotif batik mesin.

Sobat MTVN Lens, apapun jenisnya, batik tetap menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia. Tantangannya kini adalah menjaga agar batik tulis dan batik cap tetap lestari di tengah arus modernisasi dan produk massal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)