Terdapat satu kampung unik di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang menarik minat dan membuat siapa saja penasaran. Kampung tersebut bernama Kampung Matfa (Majelis Ta'lim Fardhu Ain) Indonesia, atau yang populer juga dikenal dengan sebutan Kampung Kasih Sayang.
Di Kampung Matfa ada tiga prinsip hidup bersama yang dijunjung tinggi. Ketiga perinsip itu adalah kesabaran, rasa syukur dan berbagi. Di kampung ini, semua warganya hidup setara, makan makanan yang sama, dihuni oleh warga yang tak memiliki status sosial, tak ada juga sebutan si miskin dan si kaya. Bahkan, warga di kampung ini tak ada yang pernah merasakan kelaparan. Berkat keharmonisan penduduknya, susah senag ditanggung bersama.
Kampung ini dijuluki Kampung Kasih Sayang, karena kedekatan yang terjalin antara warga masyarakat yang saling bahu-membahu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa secara mandiri.
Kampung ini dipimpin oleh seorang tuan guru bernama Tuwan Imam, yang meneruskan kepemimpinan sang ayah Tuwan Guru K.H Ali Mas'ud Al Banjari. Tuan Imam mengatakan, keharmonisan hidup di Kampung Matfa ini tak lepas dari ajaran Tuwan Guru K.H Ali Mas'ud Al Banjari yang mengajarkan nilai-nilai keislaman, yang dipadukan oleh nilai-nilai Pancasila.
"Seiring juga, negeri kita yang kita cintai ini adalah negeri Indonesia raya, yang di mana semboyannya juga adalah persatuan. Maka, dasar negara kita itu adalah Pancasila yang berdiri di atas Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua." kata pemimpin Kampung Matfa Indonesia, Tuwan Imam.
Keberagaman suku dan
budaya di Indonesia selalu memberikan keunikan dan kekhasan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Kampung unik ini telah berdiri sajak tahun 2012 dan memiliki penduduk 791 jiwa, yang sebagian besar merupakan pendatang dari berbagai kabupaten atau kota di Pulau Sumatra.
Sebelum masyarakat luar tinggal di kampung tersebut, para calon penghuni harus memiliki komitmen untuk dapat meninggalkan pemikiran untuk memperkaya diri dengan materi dan dapat hidup berdampingan.
Semangat gotong royong masyarakat menjadi keunikan lain yang dimiliki kampung ini. Warga yang datang memberikan pekerjaan sesuai minat dan kemampuannya masing-masing. Jika warga hobi bertani, maka disediakan lahan
pertanian dan perkebunan, jika berminat menjadi nelayan maka akan diberikan perahu untuk mencari ikan, sehingga penghuni kampung dapat bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing, sesuai dengan sektor yang ada.